... Kita lihat bahwa sebagian besar korban dari bom bunuh diri adalah Muslim. Ini saja sudah menunjukkan bahwa kita menyakiti umat Islam sendiri kalau kita terjebak dalam perilaku jihad yang keliru...
Jakarta (ANTARA News) - Direktur Wahid Foundation Zannuba, Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid, mengatakan, jihad yang benar adalah yang membawa maslahat, bukan justru menimbulkan mafsadat atau kerusakan.

"Kita lihat bahwa sebagian besar korban dari bom bunuh diri adalah Muslim. Ini saja sudah menunjukkan bahwa kita menyakiti umat Islam sendiri kalau kita terjebak dalam perilaku jihad yang keliru," kata dia, di Jakarta, Kamis.

Selain itu, menurut dia, saat jihad diartikan sangat sempit hanya untuk memerangi atau berperang melawan orang yang tak seakidah maka ini bisa membawa potensi perpecahan di tengah-tengah masyarakat.

"Kalau umat Muslim yang memahami agama, tentunya memahami bahwa jihad yang paling utama adalah menahan diri dari nafsu kita sendiri seperti nafsu angkara murka," katanya.

Menurut dia, konteks jihad sekarang sangat berbeda karena perjuangan itu tidak hanya berupa perjuangan fisik, tetapi bisa melalui diplomasi dan dialog. 

"Itu lebih membuahkan hasil dibandingkan dengan melakukan bom bunuh diri yang hanya bisa menyengsarakan masyarakat secara umum," katanya.

Berbuat kebaikan bagi orang lain, bangsa, dan negara, membuat terobosan-terobosan yang positif, menciptakan penemuan-penemuan baru, mengabdikan hidupnya untuk kemanusiaan, menurut dia, juga bagian dari jihad.

"Itu juga merupakan jihad, dan itu yang justru harus kita lakukan. Ini jihad yang membawa maslahah," ujar putri kedua Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ini.

Putri kedua Gus Dur itu menegaskan, edukasi kepada masyarakat harus terus diberikan karena bangsa Indonesia faktanya belum lepas dari berbagai ancaman seperti radikalisme dan intoleransi.

Wahid Foundation sendiri lebih fokus dalam mencegah intoleransi agar masyarakat tetap berpikir baik satu sama lain, saling mengedepankan gotong royong, sikap berdialog, dan sebagainya.

Salah satu program Wahid Foundation adalah intervensi ekonomi yang menyasar ibu-ibu di tingkat akar rumput agar mereka lebih berdaya secara ekonomi sekaligus mengajak mereka untuk berpikir toleran.

"Kemarin baru diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo, yakni gerakan perempuan untuk koalisi sosial. Dari situ nanti kami akan mewujudkan kampung-kampung damai di berbagai daerah di Indonesia. Konsepnya anggota komunitas ini dilatih secara ekonomi sekaligus diminta menjadi agen-agen toleransi perdamaian di tingkatnya masing-masing," katanya. 

Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017