Kendari (ANTARA News) - Presiden Partai Keadilan Sejahtrea (PKS), Ir Tifatul Sembiring, mengimbau Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) agar bersikap tegas, terkait insiden penembakan empat warga sipil yang dilakukan oknum TNI Angkatan Laut. Insiden penembakan empat warga sipil yang dilakukan oknum TNI AL di Desa Alas Tlogo, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan, Jatim, harus diungkap apa latar belakangnya untuk mencegah agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi, kata Tifatul, di Kendari, Senin Presiden PKS berada di Kendari dalam rangka temu kader PKS, sekaligus menjadi juru kampanye nasional Pilwalikota Kendari pasangan Ir H. Asrun M.Eng.Sc - Musadar Mapasomba SP, MP. Dikatakannya karena kasus ini sudah diketahui oleh seluruh masyarakat, maka ini merupakan tantangan bagi Presiden SBY, Panglima TNI dan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (AL). Kasus seperti ini sudah terjadi berulang kali seperti kasus di Bogor dan di Sumatra Barat, maka kasus yang terjadi di Desa Alas Tlogo yang menewaskan empat warga sipil dan melukai beberapa orang masyarakat harus diusut tuntas. "Hal ini sangat penting sekali, agar persoalan dalam kasus perebutan lahan tidak terulang lagi di tanah air," katanya. Ditanya apakah penyelesaian masalah ini mengarah pada pencopotan jabatan petinggi TNI, Tifatul mengatemukakan persoalannya bukan pada pencopotan jabatan Panglima TNI dan Kepala Staf AL, tetapi persoalannya ada pada mobilisasi pengganti pejabat-pejabat TNI yang harus konsisten pada penegakan hak asasi manusia. Kesimpulan sementara Kontras yang menyatakan bahwa telah terjadi pelanggaran HAM berat atas insiden penembakan empat orang warga sipil (30/5) di Desa Alas Tlogo dapat dijadikan dasar yang kuat untuk mempermudah proses pengusutan. Di tempat terpisah, Presidium Forum Penegakan Hak Asasi Manusia (FP-HAM) Sultra, Syahril Abidin, SH, MH memberikan dukungan terhadap langkah Kontras dalam menggalang kekuatan untuk melakukan pembicaraan dengan Komisi I, II, III dan Fraksi-fraksi di DPR-RI terkait dengan upaya menuntaskan kasus penembakan yang menewaskan empat orang sipil yang dilakukan oknum TNI AL. "Masyarakat juga harus bersabar karena insiden tersebut masih dalam proses," kata Tifatul Sembiring. (*) (T.PK-ARR/B/F003/F003) 11-06-2007 14:10:14 NNNN

Copyright © ANTARA 2007