Ya setiap ada informasi kebakaran petugas damkar dengan mobil pemadam kebakaran langsung ke lokasi. Tetapi laporan yang bersangkutan palsu."
Bojonegoro (ANTARA News) - Petugas Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur, menangkap tersangka dua kali laporan kebakaran palsu, Im (22), warga Desa Kendal, Kecamatan Soko, Tuban, Rabu.

"Im saya tangkap bersama rekan-rekan damkar juga tukang ojek di dekat kantor (Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang juga kantor damkar sekitar pukul 17.00 WIB," kata Petugas Dinas Damkar Bojonegoro Lilik Budi Dwi W.

Ia mengaku tahu bahwa Im pelaku informasi kebakaran palsu berdasarkan nomor teleponnya yang pernah masuk ke telepon pos damkar kota untuk kebakaran dengan nomor 082330668443.

Selain itu Im yang pernah dihubungi melalui telepon diketahui memiliki suara sengau.

Tersangka sudah dua kali melaporkan ada kejadian kebakaran melalui telepon ke dinas damkar, salah satunya informasi kebakaran palsu di Desa Leran, Kecamatan Kalitidu, pada 20 Agustus 2017.

"Ya setiap ada informasi kebakaran petugas damkar dengan mobil pemadam kebakaran langsung ke lokasi. Tetapi laporan yang bersangkutan palsu," kata dia menjelaskan.

Berdasarkan telepon tersangka itu, ia mengatakan berusaha mendekati tersangka, bahkan menelepon secara langsung tetapi tidak atas nama petugas damkar.

Bahkan Lilik mengaku pernah memberi pulsa kepada tersangka Rp10.000.

"Saya melacak tersangka sejak empat hari lalu. Hari ini tersangka menelepon saya akan utang uang Rp3 juta dengan jaminan BPKB kendaraan," katanya menjelaskan.

Kepada tersangka, Lilik menyanggupi dan berjanji bertemu di dekat kantor BPBD yang juga kantor damkar, hingga akhirnya tersangka ditangkap sejumlah petugas damkar.

"Tersangka sekarang kami serahkan petugas Polsek Kota untuk pengusutan lebih lanjut," ucapnya.

Kepala Bidang Pemadaman Dinas Damkar Bojonegoro Sukirno, yang dimintai konfirmasi kurang tahu pasti motif tersangka memberikan informasi kebakaran palsu.

Yang jelas, menurut dia, kasus informasi kebakaran palsu melalui telepon semakin berkurang yang sebelumnya tahun lalu sebanyak empat kali, sedangkan tahun ini dua kali.

"Tahun ini ada informasi kebakaran palsu dua kali ya kemudian pelakunya berhasil ditangkap," ujarnya.

Ia mengimbau masyarakat tidak memberikan informasi kebakaran palsu karena petugas damkar setiap menerima informasi kebakaran akan langsung menuju lokasi dengan mobil unit pemadam kebakaran.

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017