Jakarta (ANTARA News) - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar akan mengkaji lebih fungsi Floating Storage Regasification Unit (FSRU) atau tempat penyimpanan gas alam untuk strategi penuhi pasokan gas.

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar didampingi Dirjen Migas Ego Syahrial dan Wakil Kepala SKK Migas Sukandar mengunjungi sarfas Liquid Natural Gas (LNG) milik PT Nusantara Regas yaitu Floating Storage Regasification Unit (FSRU) di Teluk Jakarta, Kamis.

Dalam kunjungannya tersebut Archandra menyampaikan pentingnya posisi LNG sebagai sumber energi Indonesia masa depan.

"Teknologi FSRU ke depan adalah sebuah kebutuhan untuk Indonesia. Kita akan mengkaji lebih dalam bagaimana kebutuhan di Indonesia untuk merencanakan pasokannya ke depan," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Utama Nusantara Regas Tammy Meidharma menyampaikan bahwa FSRU Nusantara Regas ini merupakan yang pertama di Asia Tenggara. Sebagai Pioneer pengoperasian FSRU, Nusantara Regas terus berkomitmen untuk mendukung pemenuhan kebutuhan gas nasional tidak hanya untuk sektor kelistrikan, namun juga untuk sektor industri.

"Customer terbesar kami saat ini adalah PLN dan kami terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik dalam penyaluran gas ke pembangkit-pembangkit PLN, khususnya untuk mendukung pencapaian proyek 35.000 Megawatt," kata Tammy.

Selain itu ia juga menjelaskan tengah mempersiapkan diri untuk mendukung pemenuhan gas sektor industry khususnya untuk wilayah Jawa bagian Barat.

FSRU Nusantara Regas sejak dioperasikan tahun 2012 mampu memasok gas sebesar maksimum 500 juta kaki kubik per hari (MMCFD) untuk 3 (tiga) pembangkit listrik yaitu PJB Muara Karang, IP Tanjung Priuk dan PJB Muara Tawar.

Pasokan Gas FSRU didapatkan dari Kilang LNG Bontang dan Tangguh LNG dengan suhu minus 160 C yang dibawa dengan kapal LNG untuk kemudian disimpan dalam FSRU dan diregasifikasi dengan media Propane sampai menjadi gas.

Pada tahun 2017, Nusantara Regas memperkirakan penyaluran LNG hingga 28 kargo atau setara 225 BBTUD untuk memenuhi kebutuhan Pembangkit Listrik PLN di Teluk Jakarta dan industri di area Jawa bagian Barat. Jumlah ini empat persen di atas target tahun 2017.

Pewarta: Afut Syafril
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017