Jakarta (ANTARA News) - Peluang industri galangan kapal di Indonesia masih sangat besar, dengan memanfaatkan berbagai pasar kemaritiman, demikian disampaikan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.




"Galangan kapal tak lagi mengandalkan oil and gas, bisa juga merambah ke industri-industri maritim yang bisa dibangun," kata Airlangga saat meresmikan dua fasilitas pengedokan kapal PT Samudra Maritime Indonesia, di Serang, Banten, Minggu.




Airlangga menyampaikan, kapal transportasi di Indonesia saat ini masih banyak yang diimpor dari luar negeri, sehingga hal ini menjadi peluang besar bagi industri galangan kapal nasional.




Pemerintah telah memberikan berbagai insentif fiskal untuk industri galangan kapal nasional, di antaranya Bea Masuk Ditanggung Pemerintah untuk 15 komponen kapal yang belum bisa diproduksi di dalam negeri.




Selain itu, pemerintah memberikan fasilitas Pajak Penghasilan (PPh) berupa tax allowance untuk galangan-galangan kapal, di mana dibuat batasan modal minimum Rp50 miliar dengan lapangan kerja 300 orang.




Airlangga menambahkan, pemerintah saat ini menempatkan sektor maritim sebagai salah satu sektor yang mendapatkan prioritas dalam pembangunan nasional.




"Hal tersebut termasuk di dalamnya adalah industri galangan kapal," tukas Airlangga.




Melalui visi kemaritiman, lanjutnya, pemerintah berupaya agar sektor industri maritim mempunyai daya saing ditingkat global.


Pewarta: Sella Gareta
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017