Kami berharap dari target 1.500 pemuda mandiri, nanti dapat menghasilkan 500 pemuda yang terbaik untuk dinobatkan sebagai pemuda pelopor."
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) saat ini tengah menggalakkan program Pemuda Mandiri Membangun Desa (PMMD), untuk mendukung revolusi mental kalangan pemuda di seluruh Indonesia. Khususnya di Provinsi Jawa Timur menduduki peringkat pertama peminat pemuda mandiri terbanyak.

Ada 309 pemuda mandiri yang berhasil lolos seleksi dari Kemenpora, yang nantinya akan memajukan potensi masing-masing daerah yang kurang berkembang. Untuk Provinsi Jatim, ada sepuluh kabupaten yang terpilih. Diantara, Pamekasan, Blitar, Lamongan, Tulungagung, Sidoarjo, Jember, Gresik, Lumajang, Bangkalan dan Malang.

"Kebetulan, Jatim peminat paling banyak. Kita buka secara online, dan tentunya melalui seleksi dan tes yang ketat. Diharapkan nantinya dari program ini, akan lahir pemuda mandiri dari daerah yang dapat terfasilitasi untuk menjalankan program yang bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya," kata Kabid Pelopor Pemuda Daerah Khusus, Asdep Kepemimpinan dan Kepeloporan, Deputi Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda Dan Olahraga RI, Sopti Popiyati dalam keterangan pers, Selasa.

Bertempat di Hotel Vanda, Trawas, Kabupaten Mojokerto, 309 pemuda mandiri diberikan pembekalan yang dapat menjadi pemotor di daerah masing-masing. Sehingga dapat terwujudnya pemuda mandiri yang menjadi penggerak dan pelopor kehidupan masyarakat.

"Bentuk kegiatannya berkaitan dengan lingkungan, baik olahraga, sosial, budaya maupun tradisinya, untuk mengangkat potensi masing-masing," imbuhnya.

Program yang mulai digelar di 2017 ini, telah dilaksanakan di sepuluh provinsi di seluruh Indonesia. Seperti di Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Utara, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur.

"Kami berharap dari target 1.500 pemuda mandiri, nanti dapat menghasilkan 500 pemuda yang terbaik untuk dinobatkan sebagai pemuda pelopor," tandasnya.

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017