Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI dan Kedutaan Besar Georgia mengadakan pameran obyek-obyek warisan prasejarah dalam pameran "Prehistoric Heritage" yang berlangsung di Museum Nasional, Jakarta, 24-29 Oktober 2017.

Pameran tersebut menampilkan sejumlah materi yang berasal dari situs-situs Hominid di Indonesia, seperti di Sangiran, Trinil, Ngandong, dan Mojokerto dan fosil Homo Erectus yang ditemukan di situs Dmanisi, Georgia.

Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Kemendikbud Harry Widianto mengatakan Georgia dan Indonesia memiliki kesamaan pada manusia Homo Erectus.

"Dmanisi dan Mojokerto memiliki manusia purba sejak 1,8 juta tahun yang lalu, sama dengan Homo Erectus yang keluar dari Afrika," kata dia.

Kesamaan ini membuktikan bahwa Dmanisi dan Indonesia memiliki kepurbakalaan yang sama dengan spesimen dari Afrika.

Selain itu, Georgia dan Indonesia sama-sama menjadi pusat evolusi utama di dunia sejajar dengan dunia lama, yaitu Afrika Timur dan Selatan, Eropa, dan China.

Saat ini Georgia telah memberikan cetakan (cast) lima tengkorak Homo Erectus dari Dmanisi untuk ditampilkan di pameran tersebut.

Indonesia dan Georgia merupakan tempat penting untuk mengkaji persoalan evolusi di dunia.

Harry mengatakan kerja sama tersebut akan berlanjut ke depan salah satunya tukar-menukar koleksi tengkorak manusia purbakala. 

Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017