Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian mendorong peningkatan investasi yang signifikan dari para pelaku industri Korea Selatan, salah satunya sektor otomotif. 




Pasalnya, selama ini perusahaan kendaraan asal Negeri Ginseng tersebut, Hyundai Motor Corporation (HMC) hanya memiliki satu pabrik perakitan di Indonesia untuk memproduksi satu jenis mobil.

 

“Sebelumnya, kami telah berbincang dengan pihak Hyundai Motor. Mereka memang minat berinvestasi di Indonesia. Untuk itu, ketika bertemu dengan Bapak Dubes dari Korea, kami juga membahas tentang rencana ekspansi tersebut,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto melalui keterangannya di Jakarta, Kamis.




Airlangga menyampaikan hal itu usai menerima Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia, Taiyong Cho di Kementerian Perindustrian, Jakarta.

 

Menurut Airlangga, industri otomotif merupakan salah satu sektor strategis yang menjadi tolak ukur dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hingga Juni 2017, penjualan mobil domestik mencapai 533.537 dan diproyeksikan sepanjang tahun ini sekitar 1,1 juta unit.




Kemudian, industri otomotif nasional juga akan meningkatkan performanya dengan menambah kapasitas produksi menjadi 2,2 juta unit per tahun.

 

Sedangkan, ekspor mobil hingga Juni 2017 mencapai 113.269 unit dan ditargetkan sampai akhir tahun ini sebanyak 200 ribu unit. 




"Pada tahun 2015 kita sudah surplus 466 juta dollar AS, dan akhir tahun 2016 meningkat menjadi 600 juta dollar AS. Jadi kita sudah menjadi net exporter dari sektor otomotif," imbuhnya.

 

Airlangga menjelaskan, Indonesia memiliki potensi bagus untuk pengembangan manufaktur otomotif skala global. Hal ini karena pangsa pasarnya yang terbesar di Asia Tenggara dengan kontribusi sepertiga total permintaan pasar ASEAN atau senilai 1 triliun dollar AS dari 2,3 triliun dollar AS.




“Kekuatan ini dapat dijadikan sebagai basis produksi bagi pabrikan untuk memenuhi kebutuhan domestik atau ekspor,” tuturnya.

 

Selain itu, didukung pula sebanyak 1.500 perusahaan komponen di dalam negeri mulai lapis pertama hingga ketiga. 




“Saat ini, jumlah tenaga kerja kita di sektor otomotif mencapai satu juta orang. Apabila digabung dengan industri pendukungnya, bisa lebih dari lima juta tenaga kerja,” ungkap Airlangga. 




Bahkan, Kemenperin telah memfasilitasi pembangunan kawasan industri bagi investor otomotif.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017