Makassar (ANTARA News) - Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) membakar semangat dengan memberikan motivasi cinta kebangsaan di hadapan ratusan mahasiswa di kampus Universitas Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan.

"Sudah saatnya generasi muda bangkit menuju Tahun Emas 2045. Semoga kita bisa menyatukan visi untuk Indonesia semakin maju pada abad 21 ini," kata pensiunan komandan batalion infantri TNI AD ini, di Auditorium Baruga Andi Pangeran Pettarani Universitas Hasanuddin, Makassar, Kamis.

Dalam pemaparan kuliah umum itu bertemakan Pemuda Sains, dan Teknologi Menuju Indonesia Emas 2045 ditempat itu, putra sulung Presiden Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan perkembangan teknologi harus menjadi perhatian.

Perkembangan teknologi yang semakin pesat dan cepat hingga melahirkan media sosial, kata dia, dapat dimanfaatkan secara benar maupun disalahgunakan sehingga menimbulkan masalah banyaknya informasi tidak benar.

"Kita dapat tergantung dengan teknologi, tetapi jangan menjadi budaknya, tentunya dengan pengetahuan memanfatkan teknologi mencegah informasi-informasi hoax yang beredar," katanya.

Dia menyebutkan, fenomena perkembangan teknologi di jaman ini sangat memungkinkan untuk membuat kecerdasan buatan.

Salah satu contohnya adanya tayangan video yang diunggah seseorang membuat robot bernama Shopia hingga menyerupai manusia, bahkan canggihnya bisa berinterkasi dengan manusia.

"Robot ini dibuat 70 persen menyerupai manusia bahkan memiliki kecerdasan buatan, bila ini dikembangkan suka tidak suka, nantinya bumi akan dipenuhi robot buatan dalam menjalankan pekerjaan manusia, inilah nantinya akan menjadi persoalan," sebut dia.

Suami Annisa Pohan ini juga menyebut, potensi sumber daya alam di Indonesia sangat berlimpah, tetapi bila tidak dikelola secara baik maka akan habis diambil orang, sehingga diperlukan rasa kebangsaan itu untuk mempertahankannya.

Dia menyatakan, hambatan utama pada abad 21 ini, harus melihat ruang dan tantangannya. Realitasnya dunia semakin moderen dan dipenuhi teknologi serba canggih untuk memudahkan perputaran informasi dan komunikasi antarmanusia.

"Tetapi kita juga mengatakan itu semua menghadirkan berbagai konsekwensi dan permasalahan sendiri. Kalau kita salahgunakan teknologi, bisa menghadirkan masalah," kata dia.

Baginya saat ditanya apa yang paling penting dilakukan, adalah dengan menyiapkan generasi unggul demi kemajuan bangsa Indonesia menuju generasi emas 2045 mendatang.

Ada tiga aspek yang harus ditanamkan kepada generasi muda, ucapnya, yakni peningkatan kapasitas intelektual, karakter dan integritas, tetapi bila tidak memiliki moral bisa menjadi monster menakutkan, dan terakhir adalah kepemimpinannya.

"Dengan kepemimpinan generasi muda kita yang tadi telah disiapkan, maka hambatan dan acaman bisa di antisipasi di masa mendatang," tambahnya.

Dalam kegiatan itu turut hadir, Ketua IKA FMIPA Unhas, Irwan Patawari dan Wakil Rektor Unhas, Prof Junaidi Muhidong, Wali Kota Makasar Moh Ramdhan Pomanto, Wakil Wali Kota Makassar sekaligus Ketua PMI Makassar Syamsu Rizal.

Pewarta: Darwin Fatir
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017