"Kita berharap di masa gubernur DKI Jakarta Bapak Anies Baswedan bisa menetapkan nama ruas jalan di Jakarta dengan nama Laksamana Keumala Hayati," kata penasihat Pengurus Pusat Taman Iskandar Muda (PP-TIM) Mustafa Abubakar dalam Sarasehan Aceh Bangkit dan Raker Pengurus Pusat Taman Iskandar Muda (PP-TIM)-I/2017 di Jakarta, Sabtu.
Usulan itu disampaikan setelah Laksamana Keumala Hayati disetujui mendapatkan gelar pahlawan nasional oleh Presiden Joko Widodo.
Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang dari Kesultanan Aceh yang berperang melawan kapal-kapal dan benteng-benteng Belanda.
Mustafa menyatakan usulan itu sangat mungkin dilaksanakan. Sebelumnya pada era Gubernur DKI Jakarta Surjadi tahun 1990-an disahkan dua nama pahlawan Teuku Panglima Polem dan Sultan Iskandar Muda sebagai nama ruas jalan protokol di Jakarta.
"Atas bantuan Pak Gubernur Surjadi disahkan nama dua pahlawan di jalan utama ini," kata Menteri BUMN masa Presiden Susilo Bambang Yudhonoyo tersebut.
Ketua Umum PP-TIM Surya Darma dalam sambutannya menjelaskan kegiatan sarasehan yang digelar selama dua hari itu untuk menghimpun berbagai masukan kemajuan Aceh. Disebutkan hal ini sesuai dengan misi PPTIM yang salah satunya tahiro gampong atau peduli gampong halaman.
"Semoga pemikiran-pemikiran dari warga Aceh di perantauan bisa berguna untuk Pemerintah Aceh," ajaknya.
Gubernur Aceh yang diwakili oleh Kepala Bappeda Aceh Azhari yang membuka sarasehan menuturkan sangat menghargai acara tersebut.
Sarasehan bertema Merawat Aceh untuk Kejayaan Nanggroe diadakan selama dua hari pada Sabtu-Ahad (28-29/10/2017). Acara ini diikuti oleh ratusan warga Aceh diaspora dan 48 pengurus PPTIM dari Jakarta, Depok, Bekasi, Bogor, Tangerang dan lain-lain.
Hadir antara lain peserta sarasehan ini Ketua DPRA Teungku Muharuddin, Rektor UIN.Ar- Raniry Prof Farid Wadjidi, Rektor Universitas Teuku Umar Prof Jasman Maruf, mantan Menteri PAN Azwar Abu Bakar, DPD asal Aceh Ghazali Abbas serta tokoh-tokoh Aceh lain-lain
PPTIM adakah organisasi warga Aceh di Jakarta yang didirikan tahun 1950-an.
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017
