Chicago (ANTARA News) - McDonald akan meminta para pemasoknya untuk mengikuti standar baru membiakkan dan memotong ayam yang disajikan di rumah-rumah makannya, demikian perusahaan itu pada Jumat mengenai perubahan terbaru yang mempengaruhi menu populer seperti McNuggets.

Aktivis hewan mengatakan bahwa mandat tersebut gagal memenuhi komitmen yang dibuat oleh restoran lain, seperti Burger King dan jaringan restoran Subway, dan gagal mengatasi kekhawatiran utama mereka tentang produksi ayam dengan cara burung dibiakkan tumbuh dengan cepat ke ukuran besar, lapor Reuters.

Berdasarkan panduan McDonald yang diperbarui, penyuplai seperti Tyson Foods dan Cargill harus mematuhi peraturan 2024 dengan aturan yang menentukan jumlah kecerahan cahaya di kandang ayam, menyediakan burung dengan akses ke tempat bertengger yang mendukung perilaku alaminya, dan mengambil langkah lain untuk meningkatkan kesejahteraan hewan.

Rantai restoran terbesar di dunia itu juga berjanji untuk melakukan uji coba dengan penyuplai untuk mengukur kesehatan jenis ayam yang berbeda.

"Saya pikir ini adalah salah satu program paling komprehensif yang pernah saya lihat untuk ayam," kata peneliti peternakan Temple Grandin, yang mempelopori praktik pemotongan yang berperikehewanan dan bekerja dengan McDonald.

Perlakuan terhadap hewan dalam rantai makanan menjadi semakin penting bagi beberapa konsumen dalam beberapa tahun terakhir, seperti halnya kelompok kesejahteraan hewan yang telah merilis video yang direkam secara sembunyi yang menunjukkan penyalahgunaan di salah satu fasilitas di Amerika Serikat, termasuk yang terkait dengan Tyson.

Persyaratan McDonald adalah perubahan terbaru yang mempengaruhi menu yang membahas kekhawatiran tentang kesehatan hewan dan manusia. Sebelumnya McDonald sempat berhenti membeli daging ayam untuk restorannya di AS karena ayam-ayamnya dibiakkan dengan antibiotik yang dianggap penting bagi kesehatan manusia, dan mengatakan pihaknya akan beralih menggunakan telur ayam yang tak dikandangkan di AS dan Kanada.

Umumnya, langkah tersebut menaikkan biaya bagi produsen.

McDonald, yang telah bekerja untuk meningkatkan perdagangan yang lesu di restoran AS, mengatakan bahwa persyaratan itu tidak akan menaikkan harga menu sebagai hasil standar baru.

"Meskipun hal ini mungkin tidak berdampak langsung pada penjualan di McDonalds, mungkin akan membantu segmen tertentu dari keputusan pembelian berbasis pelanggan yang mungkin belum dibuat," demikian direktur senior Bruce Feinberg mengatakan tentang persyaratannya.

(Uu.KR-DVI/M016)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017