Bukittinggi (ANTARA News) - Aktivitas jual beli di kawasan Pusat Pertokoan Pasar Atas atau Pasar Wisata Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, lumpuh total pascakebakaran yang melanda daerah tersebut pada Senin pagi.

Pantauan di lapangan terlihat aktifitas jual-beli di kawasan itu nyaris terhenti. Banyak kios jadi puing-puing dan masih nampak asap dari lokasi yang terbakar.

Aneka barang dagangan banyak pula yang tidak dapat diselamatkan dari kobaran si "jago merah". Para pedagang yang jadi korban berusaha mengumpulkan barang dagangannya yang lumut dari api.

Salah seorang pedagang, Arif Yusiarman mengatakan setelah mendengar kabar terjadinya kebakaran ia langsung bergegas menuju lokasi.

"Setelah mendengar kabar tentang kebakaran saya langsung menuju pasar untuk menyelamatkan barang dagangan," ujarnya.

Ia menyebutkan seluruh barang-barangnya dapat diselamatkan karena yang terbakar adalah lantai dua dan tiga, sementara tokonya berada di lantai satu.

"Sekalipun barang-barang saya dapat diselamatkan akan tetapi seluruh barang pedagang lain yang ada di lantai dua ludes terbakar api," lanjutnya.

Selain Arif, Pedagang lainnya Yuliarni yang berdagang di lantai dua Komplek Pertokoan Pasar Atas mengatakan hampir seluruh barangnya dilalap oleh sijago merah.

Ketika mendengar kabar tentang kebakaran ia langsung menuju tokonya, tapi saat itu api sudah mulai membesar dan melalap beberapa toko di sekitar toko tersebut.

"Saya menjual mukena dan serta aneka baju dengan bahan sulaman, hampir seluruhnya musnah," katanya.

Pedagang lain, Muhammad Irwansyah yang berdagang di kawasan Jalan Minangkabau mengemukakan hari ini ia sengaja tidak membuka toko karena musibah yang terjadi.

"Sekalipun jalan Minangkabau tidak terdampak langsung oleh kebakaran yang terjadi, akan tetapi hampir seluruh toko yang ada sepanjang jalan ini tutup," lanjutnya.

Sebelumnya pada Senin pagi (30/11) tepatnya pukul 06.00 WIB komplek Pertokoan Pasar Atas dilalap oleh sijago merah dan menghanguskan ratusan toko yang ada di lantai dua dan tiga bangunan tersebut.

Pewarta: MR Denya Utama
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017