Jakarta (ANTARA News) - PT PLN (Persero) mampu berhemat Rp3,5 triliun per tahun pascapengoperasian trafo berkapasitas 500 kiloVolt di Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi Cibinong, Jawa Barat.

Direktur Bisnis PLN Jawa Bagian Tengah, Amir Rosidin, dalam pernyataan, di Jakarta, Senin, mengatakan, PLN selalu berupaya menjaga keandalan pasokan listrik dengan terus memperkuat jalur distribusi listrik.

"Hari (Senin) ini interbus transformer (IBT) Unit 3 di GITET Cibinong resmi beroperasi," katanya.

Menurut dia, IBT Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) Cibinong 500 kV itu mampu mentransfer daya listrik sebesar 500 MegaVoltAmpere dari tegangan 500 kV ke 150 kV, yang kemudian disalurkan memperkuat keandalan pasokan listrik di Karawang dan Bekasi.

Di sisi lain, lanjutnya, beroperasinya IBT juga membawa manfaat bagi PLN dalam upaya menekan biaya pokok produksi tenaga listrik.

"Potensi penghematan BPP dari IBT Unit 3 ini sebesar Rp3,5 trilun per tahun. Ini terjadi dengan menyubstitusi suplai daya dari pembangkit yang biaya produksi tinggi digantikan dengan pembangkit yang biaya produksi lebih murah dari sistem 500 kV," katanya.

Penurunan BPP, lanjutnya, merupakan program PLN dalam rangka menyediakan listrik yang andal dengan tarif yang murah.

Dia menyatakan, pihaknya mempercepat pembangunan trafo IBT Cibinong untuk memenuhi kebutuhan pelanggan PLN di sebagian Jawa Barat.

"Percepatan penyelesaian pembangunan IBT Cibinong ini bukan tanpa kendala, tetapi dengan komunikasi dan sinergi dari semua pemangku kepentingan, Alhamdulillah kendala-kendala itu dapat diatasi. Kami persembahkan IBT Unit 3 ini sebagai kado Hari Listrik Nasional Ke-72," kata Rosidin.

Menurut dia, pengoperasian IBT Unit 3 Cibinong telah melalui serangkaian uji coba yang ketat sebelum dinyatakan laik operasi.

"Pengujian antara lain dilakukan dengan pemberian tegangan selama 24 jam dan juga uji coba pembebanan," katanya.

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017