Tokyo (ANTARA News) - Bintang laga kawakan Bruce Willis menyatakan, Selasa, dirinya merasa senang masih terus berakting pada usia 52 tahun, dengan mengakui film "Die Hard" keempatnya sangat berpotensi kurang mendapat sambutan dari penonton. "Apa yang mengejutkan saya adalah saya masih di sini, saya masih main di film ini. Anda tahu, pada kenyataan tak terbantahkan saya terus bermain dalam film ini selama 22 tahun," kata Willis, yang berada di Tokyo untuk menghadiri acara tayang perdana dunia film "Die hard 4". "Beberapa aktor tak pernah main dalam satu film selama itu. Saya senang masih di sini dan beraksi dalam film besar seperti `Die Hard 4", katanya, sambil sekali-kali menyeka kepalanya dengan handuk basah, seperti dilaporkan AFP. Willis merupakan bintang Hollywood terakhir yang kembali ke peran lamanya dalam kehidupannya. Sylvester Stallone, 60 tahun, belum lama ini kembali berakting dalam "Rocky Balboa", film tentang petinju tua undergog yang kembali naik ring, dan akan membuat film tentang "Rambo" lainnya. Willis, yang kembali memerankan tokoh polisi bernama John McCLane, dalam film terakhir tersebut memburu hacker Internet yang berupaya membobol jaringan keuangan dan pasar finansial AS untuk melumpuhkan perekonomian. "Ketika kami mulai menggarap film ini, potensi gagalnya tinggi sekali. Ada faktor risiko yang tinggi, dengan membuat sekuel lainnya dari film ini," katanya. "Die Hard 4" akan melakukan tayang perdana pada bioskop tertentu di Jepang pada 23 Juni, empat hari sebelum rilisnya di AS dan berbagai kota di seluruh dunia. Terbaik pada masanya Ketika "Die Hard" dirilis pada 1988, film ini dipandang sebagai salah film action terbaik pada masanya. Sekuel pertama ini menghasilkan pemasukan sebesar 80,7 juta dolar di AS. Film ini mendapat sambutan hangat dari para kritikus film dan kemudian disusul dengan tiga sekuel berikutnya, yakni "Die Hard 2: Die Harder" pada 1990, "Die Hard with a Vengeance" pada 1995, sedangkan serial terakhirnya berjudul "Live Free or Die Hard 4". Sekuel pertama diangkat dari novel Roderick Thorp berjudul "Nothing Lasts Forever" pada 1979. Novel itu sendiri merupakan kisah lanjutan dari buku "The Detective", yang sebelumnya dibuat menjadi film pada 1968 dengan bintang Frank Sinatra. (*)

Copyright © ANTARA 2007