Kendari (ANTARA News) - Poduksi kopi robusta di Sulawesi Tenggara (Sultra) akhir-akhir ini cukup diminati konsumen, terbukti permintaan pasar lokal, antar-daerah maupun dari luar negeri cukup tinggi.

Harga pasaran kopi saat ini berkisar antara Rp50.000 hingga Rp70.000 per kilogram.

Petugas Pengelola Informasi Pasar (PIP) Dinas Perkebunan dan Hortikultura Sultra, Adnan Jaya mengatakan harga kopi di pasaran pada minggu pertama hingga terakhir di bulan Oktober masih tertap bertahan dan diperkirakan hingga memasuki bulan November 2017 belum akan berubah.

"Kalaupun ada kenaikan harga, paling berkisar naik Rp3.000-Rp5.000 per kilogram," ujaranya seraya menambahkan bahwa bertahannya harga kopi bubuk tersebut karena stok biji kopi yang cukup dan permintaan konsumen yang tetap stabil.

Ia mengatakan, produk kopi robusta dengan kualitas yang cukup bersaing membuat harga jualnya di pasaran juga ikut berpengaruh. Disamping produk kopi dari luar daerah seperti dari Sulawesi Tengah dan Kopi Toraja Sulawesi Selatan juga cukup banyak yang masuk di Kendari.

Menurut Adnan, kopi-kopi lokal yang dijual di pasaran selama ini, umumnya hasil petani dari berbagai daerah di Sultra, seperti dari Konawe, Konawe Selatan, Bombana, Muna dan Kolaka dan Kolaka Timur, walaupun produksinya masih trgolong kecil.

"Ada juga kopi antarpulau yang didatangkan dari luar seperti Jambi dan Aceh namun sudah dalam bentuk kemasan dan harganya sedikit lebih tinggi dengan kopi lokal jenis robusta," ujar Syamsuria, salah satu pengelola penjula kofe malam di Kendari.

Pewarta: Azis Senong
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017