Medan (ANTARA News) -  Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyatakan Indonesia masih tetap menjadi negara yang menjanjikan untuk investasi serta pasar potensial, yang antara lain dibuktikan dengan realisasi investasi oleh PT Cipta Mortar Utama di Sumatera Utara.

"Pemerintah mengapresiasi PT Cipta Mortar Utama yang kembali berinvestasi di Indonesia dengan membangun pabrik mortar ke-3 di Kawasan Industri Medan (KIM) 3, di Sumut," demikian kata sambutan Menperin yang dibacakan Staf Khusus Menperin, Happy Bone Zulkarnain saat meresmikan pabrik ke-3 PT Cipta Mortar Utama di KIM 3, Medan, Selasa.

PT Cipta Mortar Utama pertama kali memasuki pasar Indonesia dengan mengoperasikan pabrik mortar di Cibitung tahun 1996 dan kedua di Gresik pada 2008 .

Menperin menyampaikan apresiasi kepada PT. Cipta Mortar Utama yang terus meningkatkan kapasitas produksinya di Indonesia serta memiliki rencana pembangunan pabrik berikutnya di beberapa lokasi hingga tahun 2020.

Investasi dan rencana tambahan investasi menjadi salah satu indikasi bahwa Indonesia adalah negara yang menjanjikan untuk investasi, serta pasar yang sangat potensial.

Happy menyebutkan investasi sektor industri di Indonesia terus meningkat.

Investasi Penanaman Modal Dalam Nwgeri (PMDN) sektor industri pada 2016 misalnya sudah sebesar Rp106, 78 triliun dan investasi PMA sektor industri sebesar 16, 68 miliar dolar AS.

Happy menjelaskan, peningkatan kapasitas PT Cipta Mortar Utama diharapkan dapat mengurangi kebutuhan impor untuk produk yang sama sehingga dapat menghemat devisa negara.

Pemerintah, lanjut Happy, semakin memberi apresiasi karena produk mortar yang menggunakan bahan baku utama yaitu semen dan pasir berasal dari sumber daya alam lokal sehingga memiliki Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang tinggi.

Pabrik yang telah menggunakan teknologi baru atau modern dalam proses produksinya, tentunya membawa manfaat bagi perusahaan dan lingkungan.

Alasan dia, teknologi baru akan lebih hemat energi dan lebih efisien sehingga menghemat sumber daya alam dan mengurangi emisi gas rumah kaca, yang menurut Kemenprin sejalan dengan program pemerintah untuk industri hijau yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Chairman Saint Gobain Javier Gimeno menyebutkan Indonesia memang masih potensi untuk tempat investasi karena sumber daya alam dan pasarnya.

Setelah Cibitung tahun 1996 dan di Gresik pada 2008 serta di Sumut pada 2017 memang akan ada rencana investasi berikutnya.

Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017