Kopenhagen (ANTARA News) - Penemu asal Denmark Peter Madsen mengakui memutilasi wartawan Swedia Kim Wall di kapal selamnya pada Agustus dan membuang bagian tubuhnya ke laut, namun ia masih menyangkal membunuhnya, kata polisi pada Senin.

Polisi mengatakan dalam pernyataannya bahwa Madsen dalam pemeriksaan memberi tahu mereka pada 14 Oktober bahwa Wall, 30, meninggal karena keracunan karbon monoksida di kapal selam itu, sementara ia berada di dek kapal tersebut.

Polisi mengumpulkan keterangan tambahan dari petugas pemadam kebakaran dan ahli kapal selam dari komando pertahanan Denmark.

Dalam persidangan terdahulu, Madsen mengatakan bahwa Wall meninggal tanpa sengaja setelah tertimpa penutup palka, yang berat, di kapal selam UC3 Nautilus-nya.

Polisi mengatakan mereka sekarang akan memperpanjang dakwaan terhadap Madsen, yang dalam dakwaan tersebut sudah termasuk pembunuhan dan mutilasi tubuh Wall, dengan menambahkan dakwaan serangan seksual tanpa persetubuhan, berdasarkan 14 luka tusuk interior dan eksterior pada alat kelamin jurnalis tersebut.

"Kim Wall telah menderita 14 luka tusuk di dalam dan di sekitar alat kelamin dan karena luka tusuk tersebut, kami mengatakan bahwa pasti ada motif seksual," demikian juru bicara polisi Jens Moller Jensen kepada wartawan di Kopenhagen.

Madsen membantah tuduhan pembunuhan dan penyerangan seksual tersebut.

Penyebab kematian masih belum diketahui, menurut Jensen.

Wall, wartawan lepas, yang sedang meneliti cerita tentang Madsen, dinyatakan hilang setelah Madsen membawanya ke laut di kapal selam sepanjang 17 meter pada Agustus.

Pada 23 Agustus, polisi mengidentifikasi sebuah mayat wanita tanpa kepala terhanyut ke darat di Kopenhagen yang tampak seperti bagian tubuh Wall.

Lengan Wall dan juga ponsel Wall dan Madsen masih hilang dan polisi saat ini mempertimbangkan apakah penyelam perlu untuk terus mencarinya.

Awal bulan ini, polisi mengatakan bahwa mereka juga telah menemukan kembali kepala dan kaki Wall. Mereka mengatakan bahwa mereka tidak menemukan retak pada tengkorak, terlepas dari catatan Madsen sebelumnya bahwa dia tertimpa di kepala oleh penutup palka.

Kapal selam tersebut merupakan salah satu satu dari tiga yang dibangun oleh Madsen, dan terbesar dari jenisnya yang diproduksi secara pribadi di dunia. Kapal tersebut dapat membawa delapan orang dan beratnya mencapai 40 ton.

Perkara tersebut dijadwalkan berjalan delapan hari di pengadilan distrik Kopenhagen sejak 8 Maret 2018, demikian Reuters.

(KR-DVI/B002)

Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017