London (ANTARA News) - KBRI Madrid bersama ASEAN Committee in Madrid (ACM), bekerjasama dengan Universidad Complutense de Madrid (UCM) mengadakan acara memperingati 50 Tahun ASEAN, yang bertemakan ASEAN Day: 50 Years of ASEAN, ASEAN In the changing international landscape and the way forward yang berlangsung di Auditorium Fakultas Literatur UCM, Madrid.

Duta Besar RI di Spanyol Yuli Mumpuni Widarso, kepada Antara London, Rabu mengatakan pentingnya promosi ASEAN di Spanyol.

Menurutnya, pengenalan ASEAN di kalangan generasi muda, dalam hal ini mahasiswa sebagai generasi masa depan, menjadi sangat penting, selain pengenalan ASEAN di kalangan pejabat pemerintah maupun kalangan bisnis yang selama ini secara rutin diselenggarakan.

"Harapannya, generasi muda Spanyol dapat lebih mengenal ASEAN untuk meningkatkan people to people diplomasi," kata Yuli.

Acara peringatan 50 tahun ASEAN meliputi seminar, pameran foto ASEAN dan promosi dari masing-masing Kedutaan. Kegiatan dihadiri ratusan undangan dari berbagai kalangan pejabat pemerintah, dubes negara sahabat, akademisi, pengusaha, jurnalis, dan mahasiswa termasuk anggota Perhimpunan Pelajar Indonesia.

Pembicara utama pada seminar adalah Dr. N. Hassan Wirajuda, Menlu RI periode 2001-2009 dan Mr. Enrique A. Manalo, Undersecretary for Policy and SOM Chair ASEAN 2017 Kementerian Luar Negeri Filipina.

Seminar dibuka Dubes Malaysia, Ambassador Zainal Abidin Bakar selaku Ketua ASEAN Committee Madrid, dilanjutkan sambutan Wakil Rektor UCM bidang Hubungan Lembaga, Mrs. Isabel Fernandez Torres yang menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaannya kepada negara ASEAN yang mengadakan kegiatan ASEAN Day untuk pertama kalinya di kampusnya.

Kegiatan ini diharapkan membuka mata kalangan akademisi dan mahasiswa terkait dengan keberadaan dan peran ASEAN dalam hubungan internasional. Sementara itu, UCM mengharapkan kehadiran kalangan mahasiswa dari negara ASEAN melakukan studi dan kajian di kampusnya.

Dirjen Amerika Utara, Asia dan Pasifik Kemlu Spanyol, Ambassador Fidel Sendagorta Gomez del Campillo menyampaikan ASEAN merupakan organisasi regional yang telah mengalami kemajuan pesat, aman dan stabil.

"ASEAN memiliki potensi perdagangan pada tahun 2025 sebesar 11 millyar dolar AS dan negara ASEAN merupakan mitra utama bagi negara Eropa khususnya Spanyol dalam mengembangkan kerjasama pada sektor infrastruktur," tuturnya.

Bagi Spanyol, terdapat tiga isu penting terkait ASEAN yaitu investasi infrastruktur, penanganan terorisme dan keamanan wilayah. Walaupun beberapa negara ASEAN menghadapi masalah dalam negerinya seperti isu terorisme dan masalah rohingya, namun ASEAN memiliki mekanisme dalam menyelesaikan masalah.

Mengawali sesi presentasi, Dekan Fakultas Literatur UCM, Mr. Eugenio R. Lujan yang bertindak sebagai moderator menyatakan pihaknya sangat menghargai dan mendukung inisiatif ACM menyelenggarakan kegiatan ini. ASEAN dengan jumlah penduduk lebih dari 600 juta dan merupakan kekuatan regional yang menonjol perlu untuk diketahui lebih dalam perannya di Eropa, khususnya di Spanyol.

Pada presentasi pertama, Mr. Enrique A. Manalo, Undesecretary for Policy and SOM Chair ASEAN 2017 Kemlu Filipina menjelaskan sejarah ASEAN sejak berdirinya hingga perkembangannya saat ini baik capaian maupun tantangan dihadapi. Secara khusus disinggung mengenai ASEAN Community dengan ketiga pilarnya beserta badan yang mendukung di setiap pilarnya.

Sementara itu Dr. N. Hassan Wirajuda menjelaskan ASEAN dalam perspektif yang lebih luas dimulai dari keraguan dunia internasional yang menganggap bangsa-bangsa Asia Tenggara merupakan the Balkans of Asia. Namun dalam perkembangannya, mulai dari berdirinya ASEAN pada tahun 1967 dengan lima anggota hingga seluruh negara di kawasan Asia Tenggara bergabung, ASEAN telah membuktikan dirinya sebagai kekuatan regional yang stabil. Walaupun negara ASEAN memiliki permasalahan masing-masing, namun dengan mengedepankan promotion of openness and habits of dialogue permasalahan tersebut tidak meluas.

Secara ekonomi, ASEAN telah tumbuh menjadi kekuatan ekonomi ketujuh di dunia dan akan segera meningkat menjadi ke-6. Melalui skema free flow of goods, services, capital and labor, semakin meningkatkan nilai perdagangan baik Intra-ASEAN maupun Extra-ASEAN. Menggunakan laporan Price Waterhouse Cooper, dimana pada tahun 2050 proyeksi GDP Indonesia menduduki peringkat keempat di bawah China, India dan Amerika Serikat, dapat diperhitungkan. Namun demikian, Dr. Hassan Wirajuda mengingatkan perlunya ASEAN melakukan reformasi kelembagaan yang berkelanjutan, membangun tatanan di kawasan Asia Timur dan Pasifik sebagai sesuatu yang strategis, dan ASEAN harus mampu menyikapi kebangkitan China vis a vis perubahan kebijakan luar negeri Amerika Serikat terhadap kawasan Asia dan Pasifik.

Menutup seminar ditampilkan tim kesenian dan kebudayaan dari masing-masing negara ASEAN di Madrid yaitu Indonesia dengan Tari Greget Persi, Malaysia dengan Tari Zapin, Filipina dengan pertunjukan Gitar Flamenco, Thailand dengan pertunjukan alat musik tradisional serta Vietnam dengan permainan alat musik suling. Selain itu, digelar pameran foto ASEAN mulai foto bersejarah penandatangan Deklarasi Bangkok 1967 hingga foto terkini kegiatan ASEAN.

Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017