Pamekasan, Jawa Timur (ANTARA News) - Parsatuan Artis Film Indonesia Pamekasan di Pulau Madura, Jawa Timur, akan mengangkat sosok wanita Madura sebagai tokoh utama dalam film layar lebar berjudul Perempuan Berselimut Angin yang akan diproduksi dalam waktu dekat itu.

"Film layar lebar ini diperkirakan menelan biaya sekitar Rp4 miliar, dan segera memasuki masa pra-produksi. Film ini merupakan lanjutan, setelah sebelumnya PARFI Pamekasan berhasil memproduksi film pendek berjudul Mesa Sape," kata Ketua PARFI Pamekasan, Yoyok R Effendi, di Pamekasan, Rabu.

Ia menjelaskan, film berjudul Perempuan Berselimut Angin itu, mencoba mengangkat figur utama sosok wanita Madura yang tangguh dan teguh pendirian menghadapi berbagai macam masalah dan konflik yang menerpanya, mandiri dalam bersikap.

Namum, sambung dia, perilakunya tetap mengacu pada nilai-nilai religi dan budaya setempat. "Jadi tidak sekadar mengeksplorasi eksotika wanita Madura," ujar dia.

Film yang akan dibuat itu ber-genre drama, dengan kekuatan ritme alur cerita dalam naskah film sangat menentukan dalam menciptakan roh film sehingga pesan-pesan yang termuat bisa sampai pada penonton.

Effendi yang juga ketua III Dewan Kesenian Pamekasan lebih lanjut menjelaskan, sentimen pasar industri film nasional harus bisa di-distorsi sebelum mencapai titik jenuh pada jenis-jenis film yang lagi trend, misalnya dengan karya-karya film kreatif dan unik berbasis kearifan lokal sehingga penonton punya opsi untuk penyegaran hiburan.

"Inilah fungsi film yang ideal, yakni dapat menjadi tontonan sekaligus tuntunan yang baik," katanya.

Pembuatan film ini, sambung dia, nanti di Pulau Madura dengan pertimbangan latar belakang kondisi alamnya yang pas sebagai tujuan wisata alam, budaya dan kuliner dengan beragam keunikan yang ada di Madura, khususnya di Pamekasan.

"Jadi, ini yang akan kami ekspose, guna menguatkan karakter penokohan dalam film tersebut agar publik penasaran dan ingin menonton film tersebut," kata dia.

Menurut dia, film tersebut nantinya juka melibatkan aktor aktris papan atas Jakarta, juga Surabaya dan Pamekasan sehingga diharapkan nantinya muncul talenta-talenta daerah yang bisa berkiprah di khasanah perfilman nasional.

"Film ini akan menjadi media promosi potensi daerah, makanya kami akan mema ksimalkan kesempatan ini guna mengeksplor dan mengekspos potensi budaya dan wisata," katanya.

Pewarta: Abdul Aziz
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017