Surabaya (ANTARA News) - Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya meringkus seorang dokter gadungan berinisial CH, yang telah menipu sejumlah korban lulusan sekolah keperawatan dengan dalih akan mempekerjakannya di Rumah Sakit Siloam Surabaya.

Pemuda berusia 25 tahun asal Dawar Blandong, Mojokerto, Jawa Timur, itu sejatinya cuma lulusan SMA.

"Tapi kepada setiap orang yang dijumpainya mengaku bekerja sebagai dokter di Rumah Sakit Siloam Surabaya," ujar Wakil Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Surabaya Komisaris Polisi I Dewa Gede Juliana kepada wartawan di Surabaya, Rabu.

Polisi meringkusnya setelah menerima laporan dari tiga orang korban asal Lamongan yang mengaku telah ditipu senilai puluhan juta rupiah.

"Tiga korban ini dijanjikan bekerja di Rumah Sakit Siloam Surabaya dengan membayar sejumlah uang sebagai pelicin," ujar Gede.

Berdasarkan penyelidikan polisi, ketiga korban ini diminta datang oleh CH ke Rumah Sakit Siloam.

"Tapi tidak ditemui di ruangan dokter. Ketiga korban ini hanya ditemui CH di ruang tunggu Rumah Sakit Siloam," katanya.

Saat itulah korban dimintai uang pelicin. Menurut Dewa, ada sekitar Rp79 juta uang pelicin yang diterima CH dari ketiga korban.

Waktu itu para korban tidak curiga karena CH juga menyodorkan kertas dengan kop surat tertanda Rumah Sakit Siloam untuk diisi biodata sebagai salah satu persyaratann melamar kerja.

"Korban baru menyadari telah ditipu setelah sekian lama sejak pertemuan itu tetap saja menganggur. Selain itu CH selalu menghindar setiap kali dihubungi, hingga akhirya melaporkan perkara ini ke Polrestabes Surabaya," katanya.

CH diringkus polisi di rumah kos Jalan Manyar Tirtosari Surabaya. Dari rumah kos itu polisi mengamankan berbagai barang bukti berupa peralatan dokter dan surat kontrak kerja fiktif yang dibuatnya untuk memperdayai para korban.

Kepada polisi CH berdalih terpaksa melakukan penipuan dengan modus menjadi dokter gadungan karena terlilit banyak utang.

Pria yang sehari-harinya bekerja serabutan itu mengaku memiliki banyak teman perawat karena dulunya pernah sekolah keperawatan namun tidak sampai lulus.

Dari situlah terbesit ide jahat menjadi dokter gadungan untuk melakukan penipuan mencarikan pekerjaan, terhadap teman-temannya yang telah lulus sekolah keperawatan yang hingga kini masih banyak yang menganggur.

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo/ Hanif Nashrullah
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017