Jakarta (ANTARA News) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Kantor Staf Presiden (KSP) mencanangkan program Agribisnis Kacang Nasional (Agrikanas) di Bojonegoro, Jawa Timur, sebagai tindak lanjut rekomendasi dari Kongres Ekonomi Umat.

"Pencanangan ini merupakan tindak lanjut dari Kongres Ekonomi Umat yang digelar MUI pada April lalu, yang menghasilkan berbagai rekomendasi untuk memajukan perekonomian umat di Indonesia. Di antara rekomendasi tersebut adalah komitmen untuk menggerakkan koperasi dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjadi pelaku usaha utama perekonomian nasional," kata Ketua MUI KH Maruf Amin di Jakarta, Rabu.

Maruf menjelaskan jika selama ini sebuah rekomendasi jarang direalisasikan, sekarang rekomendasi itu dijalankan dan menjadi program.

Maruf mengatakan umat perlu diperhatikan karena 80 persen penduduk Indonesia adalah umat Islam. Jika ekonomi tidak kuat, lemahlah negara.

"Semoga program ini dapat berhasil dan berjalan dengan maksimal," harap Maruf.

Kegiatan tanam raya perdana kacang tanah di Desa Dander, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro, dilakukan pada Selasa (31/10). Program yang menitikberatkan pada pemberdayaan ekonomi umat ini melibatkan banyak unsur, antara lain Perhutani, Lembaga Masyarakat Desa Hutan, Kelompok Tani, PTPN, organisasi kemasyarakatan (ormas), serta pondok - pondok pesantren. Utamanya adalah para petani penggarap dan pihak swasta seperti Garuda Food dan Putra Putri Jaya.

Direktur Pinbas MUI Azrul Tanjung menyampaikan bahwasanya program agribisnis modern komoditi kacang ini bertujuan untuk kemakmuran umat, sebagai realisasi tindak lanjut Kongres Ekonomi Umat 2017.

"Program ini juga merupakan inisiasi MUI dalam membangun Kemitraan model segitiga (MISETI) unuk mewujudkan Arus Baru Ekonomi Umat," kata Azrul.

Agrikanas adalah menggerakkan ekonomi umat melalui peningkatan produktivitas kacang (tanah) dengan manajemen modern, sehingga mampu memberikan manfaat optimal, laba dan usaha berkelanjutan. Tujuan dari program itu adalah untuk membangun gerakan ekonomi umat bidang agribisnis kacang yang terintegrasi, optimal dan menguntungkan. Selain itu, membantu ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi umat

Komisaris Garuda Food Group, Hartono Atmadja, mengatakan pihaknya berkomitmen untuk mendukung gerakan pemberdayaan ekonomi umat. Hal itu sejalan dengan misi perusahaan yakni membawa perubahan dengan menciptakan nilai tambah bagi masyarakat berdasarkan prinsip saling menumbuh kembangkan.

"Kami yakin bahwa kesuksesan Garuda Food hingga saat ini tidak terlepas dari peran berbagai pihak. Oleh karena itu kami ikut aktif mendukung gerakan pemberdayaan ekonomi umat ini, karena selain dapat memupuk budaya dan jiwa kewirausahaan, juga dapat meningkatkan pendapatan perekonomian masyarakat. Sehingga diharapkan kesejahteraan masyarakat juga meningkat," ucap Hartono.

(T.I025/N002)

Pewarta: Indriani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017