Jakarta (ANTARA News) - Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menetapkan Guru Besar sekaligus Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Ari Kuncoro sebagai Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen menggantikan Hartadi A Sarwono.

Direktur Utama BNI Achmad Baiquni usai RUPSLB di Jakarta, Kamis mengatakan bahwa ke depan, perseroan siap menjadi lembaga keuangan yang mampu memberikan "competitive financial service".

"Dengan latar belakang ekonomi dan bisnis dapat menunjang BNI yang bergerak di bidang jasa keuangan perbankan. Sehingga akan sangat menunjang tugas beliau sebagai Komisaris," ujarnya.

Kendati demikian, lanjut dia, ditunjuknya Komisaris Utama yang baru tidak serta merta mengubah arah bisnis yang telah ditetapkan perseroan mengingat tugas Komisaris Utama adalah mengawasi dan menyampaikan aspirasi dari pemegang saham.

Dalam kesempatan itu, Achmad Baiquni mengatakan bahwa pertumbuhan kredit yang telah ditetapkan perseroan hingga akhir tahun ini diperkirakan mencapai sekitar 13 persen, lebih rendah dari yang ditargetkan perseroan yakni sebesar 15-16 persen.

Ia memaparkan bahwa terdapat beberapa faktor yang menyebabkan tidak tercapainya target. Dari sisi internal, perseroan perlu memperkuat manajemen dalam penanganan kredit. Dari sisi eksternal, terdapat arahan dari pemerintah untuk lebih menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) ke sektor manufaktur dan pertanian dibandingkan sektor lainnya.

"Namun, di sisa dua bulan tahun ini, kami masih terus berupaya memenuhi target," katanya.

Ia menambahkan bahwa pertumbuhan kredit yang diperkirakan lebih rendah itu, tentu mempengaruhi pendapatan bunga perseroan. Meski demikian, hal itu tidak akan terlalu berpengaruh terhadap laba perseroan.

"BNI akan berupaya lebih keras untuk mendorong pendapatan non bunga meningkat," katanya.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017