Los Angeles (ANTARA News) - Aktor dan sutradara pemenang Piala Oscar, Dustin Hoffman, untuk kedua kalinya menghadapi tuduhan pelecehan seksual.

Tuduhan itu muncul hanya satu hari setelah ia terpaksa meminta maaf atas perilaku buruknya terhadap seorang pegawai magang pada 1985, seperti dilaporkan Xinhua, Kamis (2/11).

Wendy Riss Gatsiounis, penulis yang juga produser, pada Rabu memberikan pengakuan kepada Variety bahwa Hoffman menahannya dalam suatu pertemuan 26 tahun lalu ketika dirinya berusia 20 tahunan dan Hoffman berumur 53 tahun.

Pada pertemuan kedua di antara mereka di New York untuk membahas sebuah naskah, Wendy ingat bahwa, di luar perkiraannya, Hoffman mengajukan pertanyaan yang tidak pantas kepadanya.

Wendy mengatakan Hoffman juga menyarankan agar dirinya berbelanja baju bersama Hoffman di dekat hotel. Ia menolak dan kemudian Hoffman pergi. Setelah itu, ia diberi tahu bahwa Hoffman tidak tertarik bekerja sama dengannya.

Hingga Kamis pagi, juru bicara Hoffman menolak untuk mengomentari tuduhan Wendy tersebut.

Tuduhan itu merupakan yang kedua ditujukan kepada Hoffman dalam dua hari terakhir ini, menyusul kesaksian yang dinyatakan produser film, Anna Graham Hunter.

Anna mengatakan kepada surat kabar Hollywood Report bahwa ketika ia magang di bagian produksi pada 1985 dan bekerja sama dengan Hoffman, aktor tersebut merabanya dan berbicara tak senonoh kepadanya.

Hoffman menanggapi pernyataan Anna itu dengan mengatakan, "Saya sangat menghormati perempuan dan merasa tidak enak jika apa pun yang pernah saya lakukan bisa membuatnya merasa tidak nyaman. Saya minta maaf."

Hoffman adalah sosok terkenal terbaru di kalangan industri film yang dituduh melakukan pelecehan seksual setelah cerita menggegerkan soal raja Hollywood Harvey Weinstein muncul pada awal Oktober. Cerita tersebut mengungkap kebiasaan pelecehan seksual oleh Weinstein selama 30 tahun serta intimidasi di tempat kerja terhadap para bintang perempuan muda dan karyawan.

Setelah Weistein, sutradara James Toback, aktor Kevin Spacey dan produser film Brett Ratner juga masuk dalam putaran kasus pelecehan, demikian seperti dikutip dari Xinhua.
(Uu.T008)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017