Los Angeles (ANTARA News) - Seorang tersangka dalam kasus penembakan yang menewaskan tiga orang di dalam satu pasar swalayan Walmart di Negara Bagian Colorado, AS, ditangkap pada Kamis pagi (2/11), demikian konfirmasi polisi lokal.

"Tersangka dalam pembunuhan di Walmart, Scott Ostrem, telah ditahan," kata Departemen Polisi Thornton di laman Twitter resminya, 14 jam setelah penembakan itu terjadi sekitar pukul 18.00 waktu setempat Rabu (Kamis, 07.30 WIB) di Thornton, pinggiran Denver, dan menewaskan tiga orang.

Tersangka itu diidentifikasi sebagai Scott Ostrem (47), yang digambarkan oleh saksi mata sebagai pembunuh berdarah dingin. Polisi menyatakan lelaki tersebut berjalan ke pintu masuk pasar swalayan itu dan mulai melepaskan tembakan dengan menggunakan senjata genggam secara membabi-buta, lalu meninggalkan lokasi dengan naik mobil Mitshubishi berwarna merah.

Dalam satu taklimat pada Kamis siang, Juru Bicara Polisi Thornton Victor Avila mengungkapkan perincian lebih jauh mengenai tersangka, kata Xinhua.  Ia menyatakan keterangan seorang warga membantu polisi menemukan kediaman tersangka.

Polisi dan personel lain penegak hukum federal mengawasi daerah tersebut sepanjang malam dan menemukan Mitsubishi Mirage dengan nomor polisi Colorado pada pagi hari, kata Avila. Ia menambahan lalu-lintas pagi di depan tersangka menghalanginya melarikan diri, dan memungkinkan petugas untuk menangkap dia di dalam mobil, sekitar satu blok dari apartemennya.

Avila sebelumnya mengatakan kepada wartawan, Ostrem tak mengatakan apa-apa ketika ia melepaskan tembakan di pasar swalayan tersebut. Sejauh ini polisi belum mengetahui motif Ostem tapi tak ada petunjuk itu berkaitan dengan teror.

"Dari apa yang kami peroleh saat ini, itu tampak acak-acakan. Ini dunia gila yang kita tinggali," kata Avila.

"Ia berjalan masuk dengan sangat acuh-tak-acuh dan kedua tangannya berada di dalam kantung. Ia mengangkat senjata dan mulai melepaskan tembakan. Lalu ia berbalik dan berjalan ke luar toko," kata Avila --yang mengkonfirmasi Ostrem nyaris tak memiliki sejarah kejahatan.

Denver Post melaporkan bahwa catatan pengadilan memperlihatkan Ostrem pernah ditangkap pada 2013, karena mengemudi dalam kondisi terganggu dan dua tahun kemudian mengajukan pernyataan bahwa ia bangkrut.

Avila juga menjelaskan mengapa diperlukan waktu lima jam setelah penembakan untuk mengetahui bahwa tersangka masih berkeliaran. Ia mengatakan petugas harus lebih dulu menjaga keselamatan warga, lalu memeriksa rekaman kamera pemantau dan menggunakan bank data untuk mengidentifikasi siapakah pelaku penembakan.

Denver Post mengutip kata-kata Avila bahwa ketika lelaki bersenjata tersebut melepaskan tembakan, kebanyakan orang yang berada di dalam pasar swalayan berteriak dan berlarian untuk mencari tempat berlindung, tapi yang lain mengeluarkan senjata mereka.

Tak ada baku-tembak antara pria bersenjata itu dan orang yang berbelanja, tapi mereka yang mengeluarkan senjata menunda penyelidikan sebab pihak berwajib harus mengidentifikasi penyerang yang sesungguhnya dan memastikan tak ada penembak lain.

Peristiwa tersebut memicu gelombang saran di sosial media bagi pengendalian kepemilikan senjata .

(C003)

Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017