Tanjungbalai, Sumatera Utara (ANTARA News) - Puluhan orang penyelundup menyerang kapal patroli Bea dan Cukai Teluk Nibung momor lambung 1508. Akibatnya, kapal bermuatan barang selundupan dan penyelundup itu lolos dari sergapan petugas.

Kepala seksi P2BC Teluk Nibung, Andry Irawan, di Tanjungbalai, Jumat, menjelaskan, penyerangan terhadap tim patroli oleh sekelompok massa tersebut terjadi pada sekitar pukul 01.30 WIB Jumat, di perairan Sungai Asahan.

Kejadian bermula ketika kapal patroli menelusuri informasi ada kapal penyelundup pakaian bekas yang akan masuk ke Tanjungbalai melalui perairan Balai Asahan.

Kapal patroli BC 1508, tim meluncur menuju titik koordinat yang diperkirakan akan dilalui oleh kapal bermuatan balepress itu dan melakukan pengamatan pada sekeliling perairan.

Kemudian, sekitar pukul 21:00 WIB Kamis terlihat pergerakan dua kapal tanpa lampu yang dicurigai bermuatan barang ilegal. Tim patroli mulai mendekati dan memerintahkan kapal bermuatan pakaian selundupan dan satu kapal yang mengangkut puluhan massa itu untuk berhenti, namun tidak dihiraukan sehingg terjadi pengejaran.

Walau pun telah diberi isyarat dengan lampu sorot, peringatan suara dan tembakan ke atas, kedua kapal terus melaju dengan kecepatan penuh, bahkan untuk menghalangi penindakan, massa melawan dengan menembakkan kembang api berdaya ledak tinggi ke arah kapal patroli BC.

Tim patroli tetap mengejar kapal-kapal itu dan menyemprotkan air menggunakan meriam air ke arah kapal bermuatan barang ilegal dan pengangkut massa itu.

Saat kapal patroli BC 1508 semakin dekat dengan kapal bermuatan balepress, massa dari kapal yang lain melemparkan kemasan plastik berisi BBM (pertamax) ke arah kapal patroli bersamaan dengan menembakkan kembang api. 

Serangan itu engenai kapal patroli yang menyebabkan kapal berdentum keras akibat ledakan yang terjadi di lambung kapal bagian bawah.

"Meski tidak terjadi kebocoran atau kerusakan berat pada kapal, namun akibat serangan massa menggunakan BBM dan kembang api, ada personil yang luka bakar di sekitar leher akibat terkena percikan api," kata dia.

Karena situasi dinilai tidak memungkinkan, ujar dia, akhirnya Tim Patroli BC 1508 memutuskan untuk tidak melanjutkan pengejaran terhadap kapal bermuatan pakaian selundupan itu.  

Pewarta: Yan Aswika
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017