Tokyo (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Senin berjanji mendorong kemitraan perdagangan bebas dan berimbang dengan Jepang setelah berpuluh-puluh tahun "defisit perdagangan besar-besaran," namun mengatakan hubungan dengan sekutu dekat Tokyo lebih baik daripada yang pernah dirasakannya.

"AS telah mengalami defisit perdagangan besar-besaran di tangan Jepang selama bertahun-tahun," ujar Trump pada awal pertemuannya dengan para pemimpin bisnis Jepang dan AS dihari kedua perjalanan Asia selama 12 hari yang berfokus baik pada perdagangan dan program nuklir dan misil Korea Utara.

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, pada awal makan siang bersama Trump, mengucapkan belasungkawanya yang terdalam bagi para korban akibat ulah pria bersenjata yang menewaskan setidaknya 26 jemaat di sebuah gereja di Texas.

Juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders mengatakan bahwa Trump, yang sebelumnya menyatakan kesedihannya kepada para korban, pada saat ini tidak ada rencana mengubah jadwal perjalanan Asia 12 harinya, yang juga mengantarkannya ke Seoul, Beijing dan Danang, Vietnam.

Trump memuji Jepang karena membeli perkakas militer AS, yang menurutnya merupakan "peralatan militer terbaik di dunia", namun menambahkan bahwa "jutaan mobil dijual oleh Jepang ke AS, padahal hampir tidak ada mobil dari Amerika Serikat ke Jepang".

"Kami menginginkan perdagangan bebas dan timbal balik tapi sekarang perdagangan kita dengan Jepang tidak bebas serta tidak timbal balik dan saya tahu itu akan terjadi, kami sudah memulai prosesnya," kata Trump. "Saya tidak ragu bahwa hal itu akan dilakukan dengan cara yang cepat dan sangat menguntungkan," ujarnya

Kemudian, pada awal perundingan formal mereka, Trump mengatakan kepada Abe bahwa kedua belah pihak telah membuat "kemajuan luar biasa" baik pada perdagangan maupun Korea Utara, yang merupakan fokus lain dari perjalanannya, demikian Reuters.

(KR-DVI/M016)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017