Jakarta (ANTARA News) - Rencana penerbangan Maskapai Garuda Indonesia ke Amerika Serikat masih tersendat karena hak angkut kelima yang belum kunjung disepakati oleh Pemerintah Jepang mengingat penerbangan jarak jauh tersebut akan melakukan transit di Bandara Internasional Narita, Tokyo.

Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N Mansury di Jakarta, Senin mengatakan hak angkut kelima atau
Fifth Freedom Traffic Right, velum didapatkan mengingat penumpang yang diangkut dari Jepang sendiri terbatas.

"Saat ini belum dimungkinkan mendapatkan izin karena penumpang dari sana juga terbatas," katanya.

Hak angkut kelima adalah pemberian hak angkut maskapai asing untuk singgah dan menerbangkan penumpang ke negara lain, bukan kembali ke negara asal maskapai.

Selain itu, Pahala menambahkan pihaknya saat ini masih bernegosiasi dengan Departement of Transportation Amerika Serikat.

Seiring dental perizinan tersebut, Ia juga tengah mengkaji kembali kota-kota tujuan di Negeri Paman Sam tersebut yang dinilai potensial, sebelumnya telah ditentukan New York dan Los Angeles.

Namun, Ia juga tidak menampik kemungkinan akan mengalihkan kota transit selain Tokyo, contohnya Hong Kong.

"Hong Kong juga berpotensi tapi yang panting ini kita mendapatkan izinnya terlebih dahulu," ujar dia.

Sementara itu, saat dihubungi, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso mengatakan izin dari Otoritas Penerbangan Amerika Serikat sudah tidak ada masalah karena sudah mengantongi standar keselamatan Federal Aviation Administration (FAA) Kategori 1.

Artinya, dia mengatakan, apabila suatu negara sudah mengantongi kategori tersebut, maka maskapai dari negara tersebut berhak untuk terbang ke Amerika Serikat.

"Amerika enggak ada masalah kan sudah FAA Kategori 1," ujarnya.

Terkait hak angkut kelima dari Jepang, Agus mengatakan pihak Jepang membatasi frekuensi penerbangan, tidak seperti yang diajukan oleh Garuda Indonesia.

"Intinya cuma kurang satu, Garuda itu mintanya seminggu minimal tiga kali, tapi coma dikasih dua begitu kira-kira," katanya.

Menurut dia, hal itu dinilai wajar karena Jepang sendiri bersaing untuk meraup penumpang yang ada.

"Negaranya sendiri kan inginnya lebih untung," katanya.

Sebelumnya, Garuda Indonesia menargetkan Juni 2017 penerbangan ke Negeri Paman Sam itu akan dimulai dengan rute Jakarta-Narita-Los Angeles.

Inisiasi penerbangan tersebut karena Indonesia, melalui Kementerian Perhubungan telah lolos kategori 1 standar keselamatan penerbangan oleh otoritas penerbangan sipil Amerika Serikat, yaitu Federal Aviation Administration (FAA) pada Agustus 2016 lalu.

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017