Yogyakarta (ANTARA News) - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mendukung pendirian studi fisioterapi untuk strata magister atau S-2 pertama di Indonesia.

"Saya apresiasi bagi yang berinovasi, berinisiatif untuk pengembangan sumber daya manusia. Saya ke dirjen mengintruksikan agar mencari. Kebetulan ada," kata Nasir menanggapi permintaan Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah Noordjannah Djohantini yang mengusulkan Universitas Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta agar segera bisa mendirikan S-2 bidang fisioterapi.

Dalam kunjungan kerjanya di Yogyakarta, Senin, Menristekdikti mengatakan pihaknya siap membantu Unisa dalam merealisasikan proyek pendirian magister fisiotetapi itu menilik di Indonesia belum ada strata dua fisioterapi.

Selama ini, sejumlah lulusan sarjana fisioterapi dalam negeri harus menempuh studi lanjutan di luar negeri sehingga dengan munculnya magister di Unisa bisa mengakomodasi para lulusan S-1 fisioterapi untuk melanjutkan studinya.

Diberitikan, terdapat kegelisahan sejumlah sarjana fisioterapi yang belum kunjung bisa melanjutkan studinya secara linier karena ketiadaan jurusan terkait.

Menurut Nasir, terobosan dalam dunia pendidikan tinggi harus selalu ada guna mendorong munculnya kemajuan sumber daya manusia di Indonesia.

"Jika usulan itu penting dan layak kita jalankan maka harus dipercepat. Kalau tidak begini perguruan tinggi tidak berkembang cepat. Kalau lebih baik maka akan jadi stimulus kemajuan pendidikan kita," kata dia.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah Noordjannah Djohantini sendiri mengutarakan keinginan Unisa memiliki S-2 fisioterapi itu di hadapan Menristekdikti Nasir dalam rangkaian peringatan hari lahir atau Milad Unisa ke-26.

"Kami berharap agar ada S-2 fisioterapi. Kami ingin jadi pionir dan menjadi keseriusan kami untuk turut membawa Indonesia yang berkemajuan," kata dia. 

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017