Jakarta (ANTARA News) - Indonesian Energy and Environmental Institute (IE2I) mengampanyekan gerakan pantai bebas sampah sebagai wujud nyata melestarikan lingkungan hidup.

Pendiri IE2I Satya Hangga Yudha Widya Putra dalam rilis di Jakarta, Senin mengatakan pada Sabtu (4/11), pihaknya menyelenggarakan acara "Beach Clean Up Day" di Kawasan Mangrove Center Tuban, Desa Sugihwaras, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, yang didukung PT Pertamina (Persero).

Hadir dalam acara tersebut Asisten Sekda Pemkab Tuban Sunarto mewakili Bupati Tuban dan Kepala Operasi Terminal BBM Tuban Pertamina Ahmad Yani Lauma.

Bersama 150 pelajar SMP/SMA wilayah setempat, IE2I mengajak bersih-bersih pantai melalui gerakan pungut sampah dalam kegiatan peduli lingkungan tersebut.

Hangga Yudha menilai kesadaran terhadap kebersihan lingkungan khususnya bagi anak muda selama ini masih tergolong rendah.

Karena itu, menurut dia, melalui aksi nyata dalam rangka sadar lingkungan dengan menyasar generasi muda saat ini harus terus digalakkan.

"Kami ingin generasi muda bangsa Indonesia mulai hari ini harus lebih peduli terhadap lingkungannya. Karena itu, IE2I didukung Pertamina mengampanyekan gerakan aksi bersih-bersih pantai di Tuban dalam rangka aksi nyata sadar perubahan iklim. IE2I juga menyediakan masing-masing tiga tempat sampah di empat sekolah di Tuban dengan jenis yang berbeda untuk sampah organik, plastik, dan kertas," kata Hangga.

Pendiri IE2I lainnya, Dyah Roro Esti Widya Putri menambahkan dalam sosialisasinya, pihaknya memberikan pemahaman kepada para pelajar SMP dan SMA terhadap arti penting membuang sampah pada tempatnya dan pengaruhnya terhadap perubahan iklim.

Untuk mengantisipasi hal ini, lanjutnya, juga dijelaskan bahwa keterlibatan generasi muda sejak dini sangat diperlukan.

Sebab, menurut Esti, masih ada masyarakat yang cenderung abai terhadap masalah sampah ini, baik di lingkungan rumah maupun di tempat umum.

Menurut dia, generasi milenial merupakan generasi kreatif yang bisa dimanfaatkan mengatasi perubahaan iklim.

"Impian kami ingin terus menyosialisasikan program ini ke seluruh Indonesia khususnya wilayah pantai. Menurut Allen McArthur Foundation saat ini ada 5-13 juta ton sampah dalam lautan di dunia ini. Menurutnya pula pada tahun 2050 kalau tidak terantisipasi, maka jumlah sampah plastik jauh lebih besar dari pada ikan. Pelajar harus mengetahui sejak dini bahayanya ini. Bukan hanya beresiko berupa pencemaran lingkungan, melainkan juga pada kesehatan manusia," kata Esti.

Hangga melanjutkan hasil dari program acara "Beach Clean Up" akan digunakan untuk memberikan rekomendasi kepada pemerintah pusat dan daerah.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi VII DPR Satya Widya Yudha yang diundang dan hadir dalam acara mengatakan peran Indonesia dalam rangka perubahan iklim selama ini sangat penting, sebagai implementasi Perjanjian Paris.

"Untuk mencapai target tersebut perlu dilakukan aksi masif. Dibutuhkan sinergi seluruh elemen masyarakat, sehingga goal-nya bisa tercapai," kata politisi Partai Golkar tersebut.

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017