Jakarta (ANTARA News) - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengajak masyarakat untuk memakai aplikasi pesan dalam negeri, seperti "Pesan Kita" dan "BlackBerry Messenger" atau BBM yang sudah diakuisisi oleh perusahaan Indonesia.

Imbauan tersebut disampaikan Menteri Rudiantara terkait dengan munculnya konten bermuatan pornografi dengan format "graphics interchange format" atau GIF dalam aplikasi "WhatsApp".

"Kita banyak aplikasi nasional yang memang harus diperbaiki dari sisi kemudahan, kemudian kurang user friendly. Kalau saya pakai aplikasi nasional, seperti BBM dan Pesan Kita," kata Rudiantara usai menghadiri Kongres Pranata Komputer Indonesia di Kantor BPS Jakarta, Selasa.

Ia menjelaskan banyak aplikasi nasional yang bisa digunakan masyarakat meskipun perlu diperbaiki dari segi kemudahan menggunakan "tools" (user friendly).

Menurut dia, perusahaan aplikasi internasional kadang-kadang tidak memiliki kantor di Indonesia sehingga pemerintah cenderung sulit berkomunikasi terutama jika kasus konten negatif seperti ini terjadi.

Rudiantara mengakui tugas pemerintah adalah memproteksi masyarakat agar tidak terpapar berbagai konten negatif, baik asusila, berita bohong (hoax), radikalisme, maupun terorisme.

Pemerintah pun tidak akan memblokir WhatsApp terkait muatan konten negatif ini, namun memblokir Tenor, penyedia GIF.

Keenam domain name system (DNS) Tenor yang sudah diblokir Kemkominfo, yaitu tenor.com, api.tenor.com, blog.tenor.com, qa.tenor.com, media.tenor.com, dan media1.tenor.com.

Namun, upaya yang sesungguhnya mencegah penyebarluasan konten negatif adalah pada masyarakat yang memiliki cukup literasi untuk memilih dan memilah konten yang dikonsumsi.

"Banyak yang masih gagap untuk memilih dan memilah. Akibatnya, pemerintah harus punya kebijakan afirmatif dengan cara block saja dulu, nanti kita lakukan sosialisasi dan literasi," kata dia.

Pewarta: Mentari Dwi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017