Hasil dari laga yang digelar di Britama Arena, Jakarta ini membuat BPJ gagal lolos dari Pul B karena telah menderita dua kekalahan dari dua laga sebelumnya.
Pada Senin (6/11), Bima Perkasa sudah menelan kekalahan dari Hangtuah Sumsel dengan skor 70-56.
Adapun bagi Stapac, kemenangan di laga perdana mereka ini membuat peluang lolos ke semifinal semakin besar.
Namun, pelatih Stapac Jakarta Ramos Geraldo Villalon menyebut, di atas kemenangan, dirinya lebih mementingkan kepaduan tim.
"Ini baru gim pertama dan saya masih ingin membangun karakter tim. Semoga ke depan terutama di IBL nanti tim bisa lebih kompak," ujar Ramos.
Ditanyakan mengenai target Stapac di Perbasi Cup 2017, Ramos menjawab diplomatis.
"Kalau memang bisa juara, mengapa tidak? Saya akan terus memacu tim agar bisa naik ke level berikutnya," kata pelatih asal Filipina ini.
Sementara kapten tim Bima Perkasa Jogja Yanuar Priasmoro mengatakan, kekalahan timnya dari Stapac Jakarta adalah karena rendahnya akurasi tembakan dan jumlah rebound.
Sepanjang laga, persentase tembakan lapangan sukses anak-anak asuh Raoul Miguel Hadinoto ini cuma 32 persen dan total rebound hanya 38. Stapac sendiri mencatatkan 42 persen persentase tembakan lapangan sukses dan membuat total 58 rebound.
"Akurasi dan rebound kami kurang bagus. Selain itu, tim kami juga belum padu karena banyak pemain baru termasuk pemain asing. Pelatih Roul juga baru beberapa bulan bersama kami. Jadi memang tujuan besar kami di IBL, tidak masalah kalau kalah di sini," kata Yanuar.
Dari laga Stapac kontra Bima Perkasa, point guard impor Stapac Dominique Williams menjadi yang terbaik di timnya dengan membuat 22 poin, tiga rebound dan lima assist. Di kubu Bima Perkasa, pemain impor Emilio Parks mengumpulkan angka terbanyak dengan 16 poin, tujuh rebound dan satu assist.
Berikutnya di Pul B, Rabu (8/11), akan ada pertandingan Stapac versus Hangtuah Sumsel. Pemenang dari laga ini dipastikan menjadi juara Pul B dan berhak melaju ke semifinal Perbasi Cup 2017.
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017
