Seoul (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump harus membatalkan rencana kunjungan mendadak ke Zona Demiliterisasi (DMZ) yang memisahkan dua wilayah Korea pada Rabu (08/11) karena cuaca buruk.

Trump, yang menurut Gedung Putih sebelumnya tidak akan berkunjung ke tempat simbolis tersebut, meninggalkan hotelnya di Seoul pada pagi hari dan berangkat ke pangkalan militer Yongsan di kota itu.

Helikopter yang dinaikinya, Marine One, bertolak dari Yongsan, tapi, terpaksa berputar kembali, seperti diberitakan AFP.

Mereka menunggu cuaca membaik selama hampir satu jam, namun tidak terjadi sehingga kunjungan terpaksa dibatalkan.

Presiden AS yang berkunjung ke Korea Selatan rutin menyambangi DMZ, tempat tentara dari Korea Utara dan Selatan saling berhadapan di sepanjang perbatasan yang ditandai beton yang diapit pondok berwarna biru.

Pejabat pemerintah mengatakan sebelum lawatan Trump ke Asia bahwa dia tidak akan datang ke tempat itu, menyebut daerah tersebut “sejujurnya, menjadi sedikit klise” setelah kunjungan Wakil Presiden Mike Pence dan Menteri Pertahanan James Mattis.

Tapi, wartawan yang membuntuti presiden dipanggil lebih awal dari jadwal pada Rabu dan juru bicara Sarah Huckabee Sanders mengatakan kepada mereka: “Inilah tujuan kita,” sambil mengangkat buku catatan yang berisi tulisan “DMZ.”

Sanders mengatakan Presiden Korea Selatan Moon Jae-In dijadwalkan bergabung dengan Trump di DMZ, yang menurutnya akan menjadi “momen bersejarah” karena untuk pertama kalinya Presiden AS dan Korea Selatan mengunjunginya bersama-sama.

Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017