Jakarta (ANTARA News) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana melaporkan ribuan rumah terendam akibat hujan deras di banyak daerah di Indonesia yang memicu banjir seperti di Kabupaten Aceh Singkil, Kabupaten Asahan, Kabupaten Bandung, Kabupaten Balangan, Kota Medan dan daerah lainnya.

"Hujan deras yang melanda beberapa wilayah telah menyebabkan banjir yang merendam permukiman," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho kepada wartawan di Jakarta, Rabu.

Dia mengatakan sejumlah banjir juga disebabkan air sungai yang meluap seiring meningkatnya curah hujan. Hal itu juga diperparah dengan rusaknya daerah aliran sungai baik itu di bagian hulu, tengah dan hilir.

Pada Rabu pukul 02.00 WIB, kata dia, banjir melanda delapan desa di Kecamatan Suro, Kabupaten Aceh Singkil. Banjir terjadi setelah kawasan itu diguyur hujan deras dalam beberapa hari terakhir.

Banjir, lanjut dia, juga melanda tiga kecamatan di Kabupaten Bandung yaitu Kecamatan Dayeuhkolot, Baleendah dan Bojongsoang pada Selasa (7/11) pukul 19.00 WIB.

Selanjutnya di Kota Medan, kata Sutopo, banjir melanda permukiman di Kelurahan Gedung Johor, Kecamatan Medan Johor dan Kelurahan Sukaraja, Aur, Sei Mati, Kecamatan Medan Maimun pada Selasa (7/11) pukul 03.00 WIB.

Dia mengatakan sebanyak 775 rumah dengan 1.240 KK atau 4.983 jiwa terendam banjir setinggi 100-150 sentimeter. Banjir disebabkan hujan dengan intensitas tinggi dan meluapnya Sungai Deli. Saat ini banjir sudah berangsur surut.

Di saaat bersamaan, kata dia, banjir juga melanda sembilan desa di Kecamatan Halong dan Kecamatan Juai, Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan pada Selasa (7/11) pukul 05.00 WITA. Banjir itu merendam 427 unit rumah panggung dengan tinggi banjir 50-150 centimeter. Sebanyak 1.242 jiwa terdampak banjir. Tidak ada korban jiwa.

Sutopo mengatakan banjir juga terjadi di Kabupaten Asahan. Banjir masih menggenangi 1.108 rumah di Kecamatan Teluk Dalam dan Kecamatan Simpang Empat. Banjir melanda sejak Sabtu (4/11) hingga Rabu. Bupati Asahan belum menetapkan tanggap darurat bencana banjir.

Saat ini, kata dia, juga masih berlangsung banjir di Kabupaten Tapanuli Selatan. Hujan lebat menyebabkan sungai meluap dan tanggul jebol sehingga banjir melanda di Kecamatan Angkola Sangkunur dan Kecamatan Batangtoru.

Menurut dia, puncak banjir dan longsor diprediksi terjadi pada Januari 2018. Ancaman banjir dan longsor akan terus meningkat seiring dengan meningkatnya curah hujan. Masyarakat diimbau untuk selalu waspada.

"BPBD bersama TNI, Polri, Basarnas, SKPD, PMI, Tagana, relawan dan masyarakat melakukan penanganan darurat. Kepala BNPB telah mengirimkan surat edaran kepada seluruh BPBD agar melakukan upaya antisipasi menghadapi banjir dan longsor. Koordinasi antar berbagai pihak dilakukan untuk antisipasi bencana. Logistik dan peralatan didekatkan pada titik-titik bencana," kata dia.

(A061/I007)

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017