Sukabumi (ANTARA News) - Anggota Komisi XI DPR RI Heri Gunawan mengimbau masyarakat agar mulai beralih menggunakan progam nontunai di berbagai transaksi baik jual beli, membayar angsuran dan lain-lain.

"Progam nontunai saat ini baru berjalan di beberapa kota besar seperti DKI Jakarta, Bandung dan lain-lain yang warganya sudah mulai beralih memanfatkan transaksi nontunai ini. Namun diharapkan dapat layanan ini segera diperluas ke daerah lainnya," katanya Heri, di sela aktivitas resesnya di Sukabumi, Jabar, Rabu.

Menurutnya, progam ini merupakan peralihan kebiasaan masyarakat dari bertransaksi secara tunai menjadi nontunai. Tapi, pihaknya optimistis progam yang diluncurkan pemerintah pusat secara bertahap masyarakat akan tergiring secara pasti.

Selain itu, transasaksi nontunai tidak bisa dihindari karena secara global sudah mulai diberlakukan. Apalagi negara-negara maju warganya sudah jarang membawa uang tunai dalam jumlah besar.

Bahkan, beberapa progam pemerintah pusat saat ini seperti Progam Keluarga Harapan (PKH) sudah menerapkan sistem nontinai seperti pembayaran tol, pembelian tiket kereta dan pesawat dan lain-lain.

"Progam ini harus gencar disosialisasikan kepada masyarakat dan disertai dengan penyediaan fasilitas serta teknologinya sehingga warga tidak kesulitan saat akan melakukan transaksi nontunai," tambahnya.

Heri mengatakan, saat ini masih banyak kendala salah satunya untuk warga yang tinggal di daerah pedesaan atau pelosok dan yang minim terjamah dengan teknologi.

Tetapi, progam ini banyak manfaatnya seperti kepraktisan bertransaksi dan keamanan dalam membawa instrumen nontunai (kartu anjungan tunai mandiri). Kemudian efisiensi antara biaya produksi nontunai dengan biaya pencetakan.

Selanjutnya pencatatan transaksi secara otomatis, sehingga memudahkan dalam menghitung aktivitas ekonomi. "Mau tidak mau kita harus sudah mulai beralih cara transaksinya, karena dengan cara nontunai ini akan lebih praktis dan aman," katanya.

(T.KR-ADR/R017)

Pewarta: Aditya A Rohman
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017