London (ANTARA News) - Badan PBB untuk Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan (UN for Educational, Scientific and Cultural Organization/UNESCO) mengesahkan pendirian pusat kategori 2, Pusat untuk Evolusi, Adaptasi dan Penyebaran Manusia di Asia Tenggara (Center for Human Evolution, Adaptation and Dispersal in South-East Asia/CHEADSEA) dalam salah satu acara di Sidang Umum ke-39 UNESCO, yang berlangsung hingga 14 November mendatang.

Duta Besar/Alternat Permanen Tetap Indonesia untuk UNESCO, TA Fauzi Soelaiman, Jumat, mengatakan, CHEADSEA telah diusulkan  Indonesia sejak 2014, namun baru dapat disahkan di tahun ini.

Acara pengumuman dihadir Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Harry Widianto, serta Hapsari K Hardjito dari Kementerian Luar Negeri. Widianto menyatakan terima kasihnya atas nama Indonesia kepada UNESCO, menjelaskan lingkup kerja CHEADSEA, serta menjelaskan kesiapan Indonesia dalam pembentukan pusat penelitian ini.

Dalam waktu dekat, pemerintah Indonesia dan direktur jenderal UNESCO akan menandatangani persetujuan kerjasama antara keduanya dalam pembentukan dan pengelolaan pusat penelitian ini.

Pada saat pengesahan, delegasi dari Thailand menyatakan dukungannya dan menyatakan kesanggupannya untuk kerja sama dengan CHEADSEA di masa yang akan datang.

Pusat Kategori 2, atau Category 2 Centre adalah pusat penelitan yang dijalankan atas biaya negara pengusul, dan kegiatannya berada di negara pengusul dengan pengawasan dari UNESCO.

CHEADSEA adalah Pusat Penelitan Kategori 2 yang kedua di Indonesia yang telah disetujui UNESCO setelah Asian Pacific Center for Ecohydrology (APCE) di Cibinong yang telah disetujui UNESCO sebelumnya di tahun 1998. Saat ini, terdapat 94 pusat kategori 2 di seluruh dunia.

Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017