Cikarang, Bekasi (ANTARA News) - Polres Metro (Polrestro) Bekasi, Jawa Barat, menyatakan ada dua alasan kenapa pertandingan Persebaya versus PSIS Semarang pada babak delapan besar LIga 2 Grup Y di Stadion Wibawa Mukti dibatalkan.

"Sebab izin bermain belum keluar dengan alasan fasilitas stadion rusak akibat Final Liga 1 U-19," kata Kepala Polrestro Bekasi, Kombes Polisi Asep Adi Saputra, di Kabupaten Bekasi, Jumat.

Alasan yang kedua, yakni soal keamanan fasilitas maupun masyarakat di sekitar stadion.

Menurut dia, tidak diberikannya izin untuk laga itu karena kepolisian mempertimbangkan masukan dari Pemkab Bekasi sebagai pemilik stadion.

Pada pertandingan final Liga 1 U-19 banyak kursi penonton yang rusak, sehingga membuat geram Pemkab Bekasi.

"Kerusakan itu hingga mencapai 5000 kursi dan menurut informasi belum ada perbaikan sama sekali baik dari penyelenggara maupun Pemkab Bekasi terkait tindak lanjutnya," katanya.

Pada pertandingan itu juga ada aksi anarkis suporter Persebaya yang menjarah beberapa makanan di warung-warung sekitar Stadion Wibawa Mukti.

Tentu saja hal tersebut adalah tindak kejahatan dan merugikan seseorang dalam mencari nafkah. Mereka juga menghentikan bus untuk mengantar kembali ke Surabaya, tapi dengan cara-cara yang salah.

Menurut jadwal, empat tim yang tergabung dalam Grup Y akan memulai bertanding di Stadion Wibawa Mukti pada hari ini yaitu Persebaya melawan PSIS Semarang, dan PSPS Pekanbaru melawan PSMP Mojokerjo.

Menurut Kapolres, pembatalan juga bukan semata-mata karena ulah rekan-rekan Bonek, tapi juga belum ada kesepahaman antara PT Liga, PSSI, dan Pemkab Bekasi.

Pewarta: Mayolus Fajar Dwiyanto
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017