"Presiden Republik Indonesia Joko Widodo hingga saat ini masih konfirm untuk hadir pada agenda tersebut," kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi di Bekasi, Jumat.
Rahmat mengatakan, ada sejumlah faktor yang membuat Kota Bekasi dipercaya sebagai tuan rumah perhelatan tahun ini, di antaranya keberadaan stadion yang memenuhi persyaratan acara.
Stadion di Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan itu memiliki kapasitas hingga 40.000 orang, sehingga dianggap memadai sebagai lokasi acara.
"Di stadion ini juga sudah beberapa kali digunakan sebagai tempat penyelenggaraan apel akbar dengan jumlah audiens yang banyak, seperti saat Apel Akbar Aparatur Sipil Negeri Bekasi, Apel Kerukunan Umat Beragama Kota Bekasi, dan lainnya. Acara-acara tersebut berjalan sukses dan lancar sehingga penyelenggara dari PGRI pun yakin penunjukan Kota Bekasi tidak salah," katanya.
Dikatakan Rahmat, PGRI juga mempertimbangkan keberpihakan Pemkot Bekasi kepada para tenaga pendidik dalam menggariskan kebijakan-kebijakannya.
"Karena dianggap ada kepedulianlah, makanya kami dipercaya menjadi tuan rumah," katanya.
Berdasarkan informasi dari penyelenggara, kata Rahmat, PGRI siap mengirimkan perwakilan dari setiap daerah di seluruh Indonesia untuk hadir di acara tersebut.
Secara terpisah, Sekretaris Daerah Kota Bekasi Rayendra Sukarmadji menambahkan, acara peringatan hari PGRI nantinya diperkirakan akan melebihi catatan rekor audiens yang memadati Stadion Patriot Candrabhaga.
Rekor sejauh ini dipegang penyelenggaraan dzikir akbar bersama Dzakir Naik yang dihadiri 52.000 pengunjung.
"Kapasitas tempat duduk stadion hanya 31.000, sehingga sisanya luber. Kemungkinan besar acara ini akan lebih banyak pengunjungnya karena dari seluruh Indonesia," katanya.
Panitia acara sudah beberapa kali mendatangi stadion untuk mengecek kesiapan lokasi.
"Saat ini rumput lapangan tengah memasuki perawatan agar saat acara berlangsung lebih rapi," katanya.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017
