Bandung (ANTARA News) - Perseru Serui akan bermain mati-matian serta bertekad mengincar kemenangan saat melawan Persib Bandung pada Minggu (12/11) guna menghindari degradasi ke kasta kedua liga Indonesia.

"Kita mempersiapkan bagaimana mendapatkan hasil maksimal karena dengan hasil maksimal kita bisa mengamankan posisi kita sendiri," ujar pelatih Perseru, Agus Yuwono, di Graha Persib, Sabtu.

Agus mengatakan, memenangi pertandingan besok adalah harga mati yang harus diperjuangkan anak-anak asuhnya agar tetap bisa berkompetisi di kasta utama.

Meski bermain di kandang lawan serta dihadiri langsung ribuan suporter Persib, ia mengaku tidak gentar dan akan menampilkan permainan terbaiknya.

"Kita siapkan semua pemain bagaimana menghadapi pertandingan penting seperti ini dan kita telah terbiasa main di luar dengan tim besar dan tekanan dari suporter," katanya.

Menurutnya, saat pertandingan besok, seluruh pemainnya dalam kondisi siap tempur dan tidak ada yang terkena hukuman akumulasi kartu maupun cedera. Kondisi ini membuat mereka berada di atas angin, terlebih beberapa pilar Persib harus absen.

"Kita full team, tidak ada akumulasi, tidak ada cedera. Sepanjang kompetisi tidak ada yang cedera," katanya.

Saat ini, Perseru menempati posisi 15 dan hanya terpaut dua poin dari Semen Padang yang menempati klasemen 16 atau berada di zona degradasi.

Semen Padang sendiri akan bertanding menghadapi PS TNI di kandang pada waktu yang sama. Sehingga hasil pertandingan besok akan menentukan nasib dua tim tersebut.

Di tempat yang sama, kapten tim, Arthur Bonai, mengatakan timnya datang ke Bandung dengan motivasi berlipat. Kemenangan atas Persib saat putaran pertama lalu, menjadi pelajaran untuk bisa kembali mengalahkan anak-anak "Maung Bandung" dihadapan pendukungnya.

"Waktu di home kita menang 2-1 itu juga jadi motivasi buat kami dan kami berpikir setiap laga merupakan partai final buat kami, apalagi besok partai penentuan. Kami ingin berikan yang terbaik buat tim," katanya.

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017