Sekarang sudah jarang yang datang."
Cianjur (ANTARA News) - Peternak ayam pelung asli Cianjur, Jawa Barat, berharap Pemerintah Kabupaten Cianjur, menuntaskan proses hak paten ayam yang memiliki keindahan suara khas dan selama ini menjadi incaran pencinta dari berbagai daerah di Indonesia maupun mancanegara.

Jalal (48), peternak ayam pelung di Kecamatan Cugenang, kepada wartawan, Minggu, mengatakan bahwa dengan adanya hak paten ayam pelung Cianjur, maka akan dapat membantu peternak untuk memelihara ayam yang terjamin dan khas asli Cianjur.

"Termasuk, nantinya memudahkan kami mendapatkan vaksin dengan adanya hak paten. Kebutuhan vaksin sangat penting untuk ternak ayam pelung. Terakhir kali mendapat vaksin 2006, setelah itu tidak ada sama sekali bantuan dari pemerintah," katanya.

Dia mengemukakan bahwa bersama puluhan peternak ayam pelung yang sudah banyak tersebar ke berbagai daerah di Indonesia berharap agar Pemerintah Kabupaten Cianjur dapat lebih memperhatikan kelangsungan pembudidayaannya.

"Proses hak paten membutuhkan waktu yang panjang karena banyak tahapan yang harus dilalui," katanya.

Dia menuturkan, sejak beberapa tahun terakhir peminat ayam pelung ke Cianjur semakin banyak, guna mendapatkan jenis ayam pelung asli guna dibiakkan keturunannya.

Bahkan, ia menilai, ayam pelung khas Cianjur mulai menurun jumlahnya karena kalah bersaing dengan peranakan pelung yang banyak dijual di luar daerah Cianjur.

"Biasanya banyak yang datang dari dalam atau luar kota untuk membeli ayam pelung. Sekarang sudah jarang yang datang. Sebagian besar peternak dan pedagang di Cianjur merasakan hal tersebut," katanya.

Tingginya minat terhadap ayam pelung, dikemukakannya, baru terlihat saat berada di arena perlombaan, dan peminat kontes terus bertambah, tapi tidak dengan penjualan ayam pelung.

"Dulu dari luar pulau langsung datang ke Cianjur untuk mendapatkan ayam pelung asli, tapi sekarang peminat di tingkat lokal saja masih orang yang sama," katanya.

Ayah dari tiga orang anak yang sudah menjalani usaha ayam pelung sejak 18 tahun terakhir itu juga mengharapkan Pemkab Cianjur dapat mempromosikan ayam pelung sebagai ikon asli Cianjur yang tidak akan didapatkan di daerah lain, meskipun peranakan asli.

"Saat zaman keemasan, setiap harinya kami bisa menjual puluhan ayam dengan keuntungan hingga puluhan juta. Saat ini sebulan hanya dapat menjual dua ekor sudah bagus. Saya bertahan untuk berjualan secara konvensional dengan membiarkan pembeli datang karena hal tersebut sebuah keistimewaan," demikian Jalal.

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017