Dengan ditandatanganinya persetujuan tersebut, arus investasi dari Hong Kong akan semakin mengalir ke Indonesia."
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita bersama para menteri ekonomi ASEAN dan Menteri Perdagangan Hong Kong, Edward Yau, menandatangani Persetujuan Perdagangan Bebas dan Investasi ASEAN-Hong Kong, di Manila, Filipina.

Penandatanganan pada Minggu (12/11) tersebut disaksikan oleh sekjen ASEAN, pejabat senior dan seluruh delegasi negara ASEAN dan Hong Kong, dimana hal tersebut merupakan babak baru bagi perekonomian kedua pihak.

"Persetujuan ini akan mulai diterapkan dua bulan setelah Hong Kong dan empat negara anggota ASEAN menotifikasi penyelesaian prosedur domestiknya kepada seluruh pihak," kata Enggartiasto, dalam keterangan tertulisnya yang diterima, Senin.

Perundingan perdagangan bebas ASEAN-Hong Kong, China (ASEAN-Hong Kong, China Free Trade Agreement/AHKFTA) dan investasi (ASEAN-Hong Kong, China Investment) telah dimulai sejak tahun 2014.

Persetujuan ASEAN-Hong Kong FTA bertujuan mewujudkan kerja sama perdagangan yang lebih efektif dan saling menguntungkan di antara negara anggota ASEAN dan Hong Kong.

Selain melaksanakan komitmen penghapusan atau penurunan tarif, persetujuan ini juga mencakup kerja sama di bidang peningkatan kapasitas, terutama untuk negara anggota ASEAN agar mampu memanfaatkan kerja sama ini dengan baik, khususnya dalam menjadikan Hong Kong sebagai transit ekspor ke negara-negara lain.

Salah satu komitmen Hong Kong ialah memperkuat kerja sama ekonomi dengan ASEAN melalui Economic and Technical Cooperation (ECOTECH).

Komitmen tersebut akan dimanfaatkan oleh Indonesia untuk meningkatkan kapasitas di beberapa bidang kerja sama dalam kaitannya dengan peningkatan potensi dan daya saing UMKM, fasilitasi perdagangan, dan e-commerce.

Sementara melalui penandatanganan persetujuan investasi, ASEAN dan Hong Kong berkomitmen menciptakan iklim investasi yang kondusif melalui komitmen fasilitasi, aturan investasi, serta pemberian perlindungan bagi investor asing guna mendorong arus investasi dari dan antara kedua belah pihak.

"Dengan ditandatanganinya persetujuan tersebut, arus investasi dari Hong Kong akan semakin mengalir ke Indonesia," kata Enggartiasto.

Beberapa sektor investasi tersebut antara lain adalah di bidang logistik, jasa pariwisata, dan perbankan. Hal tersebut, lanjut Enggartiasto akan mendorong tumbuhnya sektor industri manufaktur yang akan memanfaatkan Hong Kong sebagai tujuan ekspor maupun sebagai hub ekspor ke dunia.

"Selama ini, dibandingkan dengan negara anggota ASEAN lainnya, Indonesia belum memanfaatkan Hong Kong sebagai hub ekspor secara maksimal," kata Enggartiasto.

Pada tahun 2016, Hong Kong merupakan negara tujuan ekspor nonmigas ke-15 terbesar bagi Indonesia. Hong Kong juga tercatat sebagai mitra investor ke-4 terbesar di Indonesia dengan nilai investasi mencapai 2,6 miliar dolar AS.

Total nilai perdagangan kedua negara pada tahun yang sama mencapai 3,91 miliar dolar AS, dengan nilai ekspor Indonesia ke Hong Kong sebesar 2,14 miliar dolar AS dan impor sebesar 1,77 miliar dolar AS.

Indonesia mengantongi surplus sebesar 371 juta dolar AS. Sementara bagi ASEAN, Hong kong merupakan mitra dagang terbesar ke-6 di tahun 2016.

Nilai perdagangan ASEAN-Hongkong mencapai 93,3 miliar dolar AS atau sekitar 4,2 persen dari total nilai perdagangan ASEAN dengan negara-negara lain. Total investasi asing langsung (FDI) Hongkong ke ASEAN sebesar 9,6 miliar dolar AS atau 9,9 persen dari total nilai FDI di ASEAN.

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017