Jakarta (ANTARA News) - Dua tim Go-Jek Traveloka Liga 1 Bhayangkara FC dan Madura United sepakat melupakan masa lalu di liga dan fokus menyambut musim baru.

Kesepakatan tersebut diungkapkan oleh manajer kedua tim seusai melakukan pertemuan dengan petinggi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) di Kantor PSSI, Jakarta, Senin.

"Tentu dalam pelaksanaannya ada dinamika yang kadang membuat situasi menjadi panas. Saya mohon maaf kalau ada yang tersinggung dengan sikap Madura United. Mari bersama kita tatap kompetisi yang ada di depan mata," ujar Manajer Madura United Haruna Soemitro.

Perjalanan Madura United memang cukup terjal di Liga 1/2017. Mereka beberapa kali mendapatkan sanksi dari Komisi Disiplin PSSI dan yang terberat mereka sempat dihukum menjalani empat kali laga usiran serta denda ratusan juta rupiah.

Namun, dengan semua kesulitan tersebut, Madura United bisa menyelesaikan kompetisi Liga 1 di posisi kelima.

"Madura United sebenarnya kurang puas karena harus terlempar dari posisi tiga besar. Akan tetapi kami tidak lagi memikirkan hal itu dan fokus ke musim depan. Kami berharap tim-tim yang belum puas melakukan hal yang sama," tutur Haruna.

Ia juga mengucapkan selamat kepada Bhayangkara FC yang keluar sebagai juara Liga 1/2017.

Pendapat senada diungkapkan Bhayangkara FC yang diwakili oleh manajernya Sumardji.

Sumardji menegaskan, timnya menerima persoalan-persoalan di Liga 1 sebagai dinamika kompetisi yang tidak bisa dihindari.

"Alhamdulillah semuanya sudah berlalu dan kami berhasil menjadi juara. Saya ucapkan terima kasih kepada semua pendukung kami dan para pencinta sepak bola nasional," kata dia.

Go-Jek Traveloka Liga 1 selesai pada Minggu, 12 November 2017, dengan Bhayangkara FC keluar sebagai juara setelah unggul "head to head" dengan Bali United yang berada di posisi kedua.

PSSI akan memutuskan jadwal serta seluruh hal mengenai musim terbaru Liga 1 pada kongres tahunan yang digelar pada 13 Januari 2018. 

Pewarta: Michael Teguh Adiputra S
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017