Jakarta (ANTARA News) - Klub Merpati Bali bertekad merebut gelar juara kompetisi bola basket putri nasional Piala Srikandi Indonesia musim 2017-2018 yang sebelumnya dipegang oleh Surabaya Fever.

"Saya lebih berani menargetkan juara di musim ini dibandingkan musim lalu," kata pelatih Merpati Bali Bambang Asdianto Pribadi di Jakarta, Selasa.

Alasannya, Bambang melihat para pemain Merpati Bali yang didominasi pemain muda lebih siap secara mental menghadapi turnamen ini.

"Para pemain muda kami sekarang lebih dewasa, keterikatan antar-personel juga lebih kuat karena mereka bertumbuh bersama sebagai sebuah keluarga," kata pria yang akrab disapa Coach Bing ini.

Namun, Bing menyebut persiapan Merpati Bali tidak terlalu bagus untuk memulai musim terbaru.

Jadwal para pemainnya yang padat dan keterlibatan beberapa punggawa di SEA Games 2017 membuat tim perlu waktu untuk melakukan pemulihan fisik.

"Namun kami akan tampil semaksimal mungkin di seri pertama di Makassar," tutur Bing.

Sementara terkait pesaing terberat di Piala Srikandi, Bing menyebut nama juara bertahan Surabaya Fever.

Selain itu, dia juga menganggap kekuatan lain seperti Sahabat Semarang dan klub pendatang baru GMC Cirebon juga tak bisa dipandang remeh.

"Kompetisi musim ini akan lebih ketat khususnya di peringkat kedua ke bawah," ujar Bing.

Kompetisi bola basket putri nasional Piala Srikandi Indonesia (Srikandi Cup) 2017-2018 siap bergulir mulai 20 November 2017 dengan delapan tim peserta.

Kedelapan tim peserta tersebut adalah Surabaya Fever sebagai juara bertahan, Sahabat Semarang, Merpati Bali, Merpati Putih Samator Jakarta, Tanago Friesan Jakarta, Tenaga Baru Pontianak, Flying Wheel Makassar dan pendatang baru GMC Cirebon.

Piala Srikandi digelar dalam empat seri di empat kota yaitu Makassar (dengan tuan rumah Flying Wheel) pada November 2017, Surabaya (tuan rumah Surabaya Fever) pada Januari 2018, Jakarta (tuan rumah Merah Putih Samator) pada Maret 2018 serta babak playoff dan final di Cirebon (GMC Cirebon) pada April 2018. 

Pewarta: Michael Teguh Adiputra S
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017