Bandung (ANTARA News) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati, Kabupaten Majalengka, dan Proyek Pelabuhan Patimban, di Kabupaten Subang akan mengurangi kesibukan logistik yang selama ini terkonsentrasi di Jakarta, selain juga menyokong pertumbuhan industri di provinsi ini.

"Kehadiran dua proyek strategis ini memang diproyeksikan memecah konsentrasi kepadatan industri yang selama ini terbebani di ibu kota," kata Menhub Budi Karya Sumadi, saat memberikan kuliah umum, di Aula Barat, Institut Teknologi Bandung (ITB), di Bandung, Rabu (15/11).

Menhub menuturkan, dua infrastruktur laut dan udara yang sedang disiapkan ini akan menyelesaikan banyak masalah, dan Pelabuhan Patimban akan menyelesaikan konsentrasi logistik yang selama ini selalu di Jakarta dan nantinya sebagian akan dialihkan ke Patimban.

"Sedangkan Bandara Kertajati selama ini konsentrasi warga Jawa Barat ke Jakarta, sekarang menjadi pusat bandara baru di mana kita juga akan tetapkan haji asal Jakarta dan Jawa Barat ke sana semuanya," kata dia lagi.

Bandara Kertajati saat ini tengah dalam pengerjaan dengan target beroperasi bisa dilakukan dalam kuartal pertama tahun 2018 mendatang.

Karena itu, Budi meminta jebolan-jebolan mahasiswa ITB bisa memberi kontribusi nyata dalam pembangunan-pembangunan yang dilakukan pemerintah.

Ia mengatakan diperlukan prakarsa dan dukungan dari Kementerian Ristekdikti untuk mencipatkan terobosoan-terobosan baru, dan saat ini dua proyek strategis nasional tersebut akan terus dikembangkan terutama Bandara Kertajati dengan kawasan aero city-nya yang menjadi andalan pemerintah.

"Di sana banyak sekali konsep yang menunggu teman-teman dari ITB dengan berbagai kreativitas, dan untuk menyongsong bagian Jawa Barat bagian timur dengan pusat pertumbuhan baru. Ini akan kurangi kemacetan juga di Jakarta," ujar Budi.

Dia menambahkan, pembangunan Bandara Kertajati yang sudah terencana sejak 2003 silam tersebut dipilih karena memang untuk mengurangi ketimpangan pembangunan yang selalu terpusat di ibu kota dan sekitarnya.

Pemerintah saat itu bisa saja membuat bandara di Karawang yang secara geografis berdekatan dengan Jakarta dengan lahan yang masih luas.

"Kalau dipikir yang namanya pengembangan wilayah harus ada hal besar. Kalau komplementer kita cukup bangun di Karawang. Kalau mau daerah lain, Majalengka ini cukup ideal. Makanya kita tetapkan kereta cepat nanti Jakarta-Bandung-Kertajati. Yang penting support kuat semua penduduk," kata Budi.?

Dia menilai Karawang juga saat ini sudah menjadi pusat pertumbuhan industri yang pesat, sehingga pembangunan harus mulai dialihkan ke daerah yang memang bakal memiliki potensi pertumbuhan baru di masa yang akan datang.

"Hal ini sejalan dengan program nasional Nawacita tentang pemerataan. Karena nanti di situ bukan saja industri, pariwisata dan lain-lain itu jadi suatu hal nilai tambah Majalengka," kata dia.

"Saya ingin sampaikan apa yang dilakukan di Kertajati kita komitmen dilakukan. Ini banyak proyek yang sifatnya kolaboratif. Kalau dengan Patimban akan komplementeri. Koridor ini akan menjadi kegiatan industri maju," ujar Menhub pula.

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017