Jakarta (ANTARA News) - Perundingan Indonesia-Australia Comprehensive Partnership Agreement (IA-CEPA) putaran ke-10 telah memasuki tahapan finalisasi sebelum memasuki putaran akhir, dimana kedua negara selangkah lebih dekat untuk memulai kemitraan strategis.

Ketua Tim Perunding Indonesia untuk IA-CEPA Deddy Saleh mengatakan bahwa pada perundingan yang berlangsung pada 13-17 November 2017 ini merupakan momen krusial bagi kedua tim perunding untuk merumuskan hasil perjanjian yang mampu mengakomodasi kepentingan masing-masing negara.

"Perundingan ini merupakan bentuk kemitraan ekonomi, maka hasil kesepakatannya diharapkan dapat saling menguntungkan kedua pihak," kata Deddy dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat.

Pada putaran ke-10 ini, tim delegasi berupaya secara maksimal mencari titik keseimbangan dari berbagai kepentingan yang diperjuangkan, khususnya terkait pengembangan potensi ekonomi kedua negara tersebut.

Beranjak dari keinginan itu, kedua juru runding sepakat mengadakan perundingan satu putaran lagi di awal Desember 2017 guna mencapai hasil perundingan yang memuaskan kedua belah pihak.

Melalui IA-CEPA, Indonesia bermaksud mengembangkan sebuah kemitraan yang bermanfaat bagi pembangunan dan daya saing ekonomi Indonesia. Salah satu bentuk kemitraan yang telah berhasil diidentifikasi misalnya di sektor pendidikan.

Menghadapi putaran akhir bulan Desember nanti, delegasi Indonesia melakukan berbagai konsolidasi dan koordinasi dengan seluruh kementerian dan lembaga terkait, termasuk pelaku usaha dan Indonesia-Australia Business Partnership Group (IA-BPG).

IA-CEPA diharapkan menjadi titik awal kebangkitan hubungan ekonomi Australia dan Indonesia. Jika disepakati, IA-CEPA akan menjadi perjanjian perdagangan dan investasi bilateral kedua yang dinegosiasi Indonesia setelah dengan Jepang pada 2008.

Tercatat, Indonesia yang berpenduduk 250 juta jiwa hanya menjadi mitra dagang ke-12 bagi Australia. Padahal kedua negara secara geografis bertetangga di wilayah yang secara ekonomi paling dinamis di dunia. Pada 2 November 2010, Indonesia dan Australia sepakat untuk membentuk IA-CEPA.

IA-CEPA merupakan bentuk kerja sama ekonomi yang komprehensif dan modern yang sifatnya bukan Free Trade Agreement (FTA) tradisional. Elemen penting yang ditekankan pada IA-CEPA adalah "kerja sama" dan "kemitraan".

Tim perunding kedua negara saat ini lebih mengintensifkan pertemuan, dari yang sebelumnya bertemu secara resmi setiap empat bulan sekali menjadi dua bulan sekali, ditambah dengan pertemuan intersesi sesuai kebutuhan baik langsung maupun korespondensi.

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017