Jakarta (ANTARA News) - LIPI melalui Pusat Penelitian Oseanografi (P2O) meluncurkan Indeks Kesehatan Terumbu Karang Indonesia sebagai standar penting untuk mengelola terumbu karang yang dimiliki Indonesia yang merupakan negara kepulauan terbesar di dunia.

Pelaksana Tugas Kepala LIPI Bambang Subiyanto di Jakarta, Senin, mengatakan bahwa Indeks Kesehatan Terumbu Karang Indonesia sangat berguna untuk pengelolaan terumbu karang dan ekosistem terkait lainnya.

"Melalui indeks ini, kita dapat memastikan apakah ekosistem terumbu karang kita sehat atau tidak. Hanya beberapa negara di dunia yang sudah memiliki indeks kesehatan terumbu karangnya dan kita, Indonesia termasuk dari sedikit negara di dunia yang telah memiliki indeks tersebut. Kita harus berbangga terhadap hal ini," lanjutnya.

Bambang mengatakan Indeks Kesehatan Terumbu Karang Indonesia ini disusun berdasarkan data dan akumulasi pengalaman yang telah dimiliki LIPI selama bertahun-tahun dalam bidang riset dan monitoring terumbu karang di hampir seluruh perairan di Indonesia.

Kepala P2O LIPI Dirhamsyah mengatakan indeks ini berdasarkan data yang dikoleksi secara intensif oleh P2O sejak lebih dari 20 tahun yang lalu, pada saat dimulainya Program Rehabilitasi dan Pengelolaan Terumbu Karang (Coral Reef Rehabilitation and Management Program/COREMAP) pada 1999.

Pada 2017, LIPI diberi kepercayaan untuk melanjutkan Program COREMAP Fase III yang akan berakhir hingga Desember 2020. Program yang dibiayai oleh Bank Dunia dan GEF tersebut akan lebih banyak diwarnai oleh kegiatan-kegiatan yang bersifat peningkatan kapasitas kelembagaan dalam bidang riset dan monitoring ekosistem pesisir (terumbu karang, lamun dan mangrove), serta kapasitas pengelolaan data dan informasi, baik nasional dan daerah.

"Hasil yang dicapai dari kegiatan COREMAP sejak fase 1 sampai dengan fase 3 saat ini telah dimanfaatkan oleh para pemangku kepentingan, antara lain untuk pembaruan data dan informasi kondisi kesehatan terumbu karang serta lamun di seluruh perairan Indonesia yang dilakukan setiap tahun," kata Dirhamsyah.

Sementara itu, selain peluncuran Indeks Terumbu Karang Indonesia, peluncuran berbagai produk P2O LIPI juga diisi dengan peluncuran tiga buku berjudul Mangrove di Indonesia, Menyerap Karbon, dan 5 Dekade LIPI di Teluk Jakarta. Buku-buku yang ditulis oleh para peneliti P2O LIPI ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan oleh LIPI selama beberapa dekade terakhir.

Sebagai contoh, buku 5 Dekade LIPI di Teluk Jakarta merupakan rangkuman seluruh kegiatan penelitian LIPI selama lebih dari lima dekade yang dilakukan di Teluk Jakarta.

Selain peluncuran buku, capaian penting lain yang akan menjadi bagian kegiatan kali ini adalah diakuinya P2O LIPI sebagai LSP yang berwenang memberikan sertifikasi kompetensi bidang Penilai Kondisi Terumbu Karang dan Ekosistem Lain yang terkait dari kegiatan COREMAP-CTI.

Penyerahan Sertifikat Lisensi LSP P2O LIPI dilakukan oleh Ketua Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) kepada Kepala LIPI. ?Ini adalah bukti bahwa sebagai sebuah lembaga, LIPI layak dan berkompeten untuk memberikan penilaian tentang kompeten atau tidaknya seseorang sebagai seorang surveyor penilai terumbu karang. Di sisi lain, pendirian LSP ini juga merupakan bagian dari tanggung jawab LIPI untuk pengembangan ilmu pengetahuan di Indonesia, dalam hal ini ilmu kelautan,? lanjut Dirhamsyah.

Pewarta: Virna Puspa S
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017