Washington (ANTARA News) - Presiden Donald Trump akan menutup yayasan amalnya, yang tahun lalu mengakui melanggar peraturan federal mengenai “penyalahgunaan jabatan” tahun lalu, begitu penyelidikan dirampungkan, demikian dilansir media Amerika Serikat, Senin (20/11).


Desember, Trump berjanji akan menutup organisasi tersebut untuk menghindari konflik kepentingan, setelah diketahui bahwa yayasan itu memberikan kontribusi politis, menyelesaikan onflik hukum, membeli potret besar presiden dan terlibat dalam praktik-praktik lain yang meragukan, demikian menurut pemberitaan AFP.


Dalam laporan pajak baru, yayasan itu mengumumkan rencana penutupanny dan sedang meminta persetujuan untuk mendistribusikan dana yang tersisa di kasnya, menurut laporan NBC News.


Washington Post mengatakan salah satu lapangan golf Trump membayar lebih dari 158.000 dolar AS (sekitar Rp2,13 miliar) kepada yayasan tersebut untuk dana yang digunakan dalam menyelesaikan tuntutan hukum terhadap klub itu.


Yayasan itu, dengan aset kurang dari satu juta dolar AS (sekitar Rp13,5 miliar), “berharap dapat mendistribusikan sisa asetnya secepat mungkin untuk membantu berbagai organisasi amal yang layak mendapatkannya,” kata seorang juru bicara kepada NBC News.


Langkah ini akan dilakukan begitu divisi amal pengacara New York merampungkan penyelidikannya.

Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017