Ngawi (ANTARA News) - Kediaman Ketua Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), Dr KRT Radjiman Widiodiningrat, di Dusun Paldaplang, Desa Kauman, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi, Jatim, akan difungsikan sebagai museum. "Kami akan mengupayakan secepat mungkin, bagaimana supaya rumah ini bisa menjadi museum, sehingga dapat membantu Pemerintah Kabupaten Ngawi dalam merealisasikan obyek wisata sejarah," kata anggota Komisi VI DPR, Hasto Kristiyanto, saat ditemui di kediaman Radjiman Widiodiningrat, di Dusun Paldaplang, Sabtu. Ia mengaku, telah meminta Pemkab Ngawi dan Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Trowulan untuk segera mengajukan usulan kepada pemerintah pusat. Dia merasa prihatin dengan sikap generasi muda jaman sekarang yang sudah mulai melupakan sejarah, termasuk keterlibatan Radjiman Widiodiningrat sebagai salah satu penyusun Pancasila bersama Presiden Pertama RI Soekarno pada 1945. "Padahal, perjuangan beliau dalam membangun republik ini sangat besar," papar anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini. Selain itu, Radjiman Widiodiningrat juga berkiprah dalam memberantas wabah penyakit pes yang melanda Ngawi, Sragen, Jogyakarta, dan Banten pada 1930-an. Namun sayangnya, rumah Radjiman yang berjarak hanya beberapa meter dari rumah keluarga Agus Puryanto alias Arman, salah seorang tersangka teroris yang tewas bersama Dr Azahari dalam sebuah penggerebekan di Batu itu, kini tidak terurus. Padahal, di dalam bangunan berusia 134 tahun itu, tersimpan beberapa benda bersejarah, seperti patung marmer Dr Radjiman yang dibuat perupa asal Belanda, Brandt Bijs Van Zyps pada tahun 1936, benda pusaka, dan barang kebutuhan rumah tangga lainnya. Bangunan berukuran 25x25 meter itu terdiri dari ruang utama, dua kamar tidur, kamar pusaka, tempat peristirahatan, dapur, dan kamar mandi, dibeli oleh Radjiman pada awal 1930-an saat dia memutuskan pindah dari Jogyakarta ke Ngawi sebagai tenaga medis dalam pertempuran antara penjajah dengan pejuang kemerdekaan RI. Sayangnya, meski pemerintah menyatakan gedung itu sebagai benda bersejarah, namun sampai sekarang semua biaya pemeliharaan dan perawatan rumah ditanggung oleh penjaga dan pengelola rumah. Dr KRT Radjiman Widiodiningrat adalah saudara sepupu pahlawan pergerakan bangsa Dr Wahidin Soedirohusodo. Radjiman lahir di Lempuyangan, Yogyakarta, pada 21 April 1879 dan meninggal dunia di rumahnya di Dusun Paldaplang, Ngawi pada 20 September 1952 serta dikebumikan Pemakaman Mlati, Yogyakarta. Pemerintah Orde Baru pernah memberi anugerah Lencana Karya Satya yang saat itu diterimakan kepada dr Subario Sp.A, selaku ahli waris Dr KRT Radjiman Widiodiningrat. Radjiman dalam tulisan tangan pada pembukaan buku pidato Soekarno tahun 1947 menyatakan bahwa Soekarno-lah yang menggali Pancasila sebagai dasar negara RI, sampai sekarang.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007