Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan Bursa Efek Indonesia (IHSG BEI), Selasa, ditutup melemah sebesar 21,42 poin seiring dengan maraknya aksi lepas saham oleh investor di dalam negeri.

IHSG BEI ditutup melemah 21,42 poin atau 0,35 persen menjadi 6.031,86. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 2,50 poin (0,24 persen) menjadi 1.008,45.

Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Selasa mengatakan bahwa di tengah penguatan yang terjadi pada bursa saham Asia, pergerakan IHSG cenderung mengalami pelemahan seiring maraknya aksi jual dengan memanfaatkan kenaikan sebelumnya untuk aksi ambil untung.

"Beberapa berita positif dari emiten mengenai kinerja tidak cukup kuat mengangkat IHSG berbalik ke area positif," katanya.

Ia menambahkan bahwa investor asing yang kembali melakukan aksi jual turut menahan laju IHSG. Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia pada Selasa (21/11) ini, investor asing mencatatkan jual bersih atau "foreign net sell" di pasar reguler sebesar Rp476,33 miliar.

Sementara itu, analis Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya menambahkan bahwa pola gerak IHSG saat ini masih memiliki kecenderungan untuk menguat di tengah kondisi ekonomi nasional yang kondusif sehingga peluang untuk mencetak rekor tertinggi baru masih terbuka.

"Dengan kondisi perekonomian yang terjaga serta sentimen menjelang akhir tahun 2017 yang biasanya dijadikan momentum investor untuk melakukan akumulasi beli dapat mendorong IHSG kembali ke area positif," katanya.

Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan sebanyak 304.781 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 8,488 miliar lembar saham senilai Rp6,581 triliun. Sebanyak 119 saham naik, 209 saham menurun, dan 123 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan.

Bursa regional, di antaranya indeks bursa Nikkei naik 154,72 poin (0,70 persen) ke 22.416,48, indeks Hang Seng menguat 557,76 poin (1,91 persen) ke 29.818,07 dan Straits Times menguat 33,61 poin (0,99 persen) ke posisi 3.420,20.


Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017