Adapun peserta yang biasanya dari kalangan media massa, untuk tahun ini mengundang peserta dari perusahaan teknologi digital (e-commerence).
Selain itu terdapat aturan main yang baru diterapkan, yakni setiap tim peserta diperbolehkan memainkan satu pebasket mantan pemain nasional dengan batasan usia 40 tahun dan tidak ada lagi batasan pemain redaksi maupun nonredaksi. Aturan ini dilakukan agar pertandingan berjalan lebih seru dan meningkatkan kualitas dari turnamen.
“Kali ini boleh memainkan mantan pemain nasional agar lebih berkualitas dan seru. Memang harus dibedakan dengan Ibbamnas (Invitas Bola Basket Antar Media Nasional). Walau ada pembatasan usia, diharapkan bisa tampil maksimal,” ujar Head of Corporate Communication Sinar Mas Land, Panji Himawan dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Kendati demikian, Panji berharap dengan dibukanya regulasi tersebut, tim peserta tidak memainkan pebasket cabutan yang diperuntukkan bermain di SMLBT 2017. “Sanksi tegas diberikan bila ada tim yang melanggar aturan soal pemain dan tidak sportif,” imbuh Panji.
Lebih jauh Panji mengatakan, masuknya kategori baru yaitu perusahaan teknologi digital diharapkan bisa meningkatkan animo perusahaan sejenis, untuk turut serta pada perhelatan berikut.
Dirinya menegaskan, turnamen yang sama akan bergulir tahun depan dengan mengundang komunitas lain untuk bermain.
“Turnamen ini bukan sekedar menang-kalah. Kami menginginkan para peserta berkontribusi untuk meningkatkan kualitas turnamen, sehingga bukan tidak mungkin turnamen ini digelar secara kontinyu dan bertambah lagi komunitas yang ikut serta,” ujar Panji.
Ajang Sinar Mas Land Basketball Tournament 2017 diikuti 18 tim terdiri dari 10 tim basket media dan delapan tim perusahaan teknologi digital atau e-commerence.
Adapun tim media terdiri dari: Kompas TV, Kompas Gramedia, MNC Grup, Mahaka Media, Media Grup, SCTV Emtek, Net TV, CNN Indonesia, RCTI dan Jusraga. Sedangkan dari tim e-commerence: Sobatku, Digital Hub BSD, AXA, Blibli..com, Dimension Data Indonesia, Orami, Qoo10 dan Sale Stock.
Pewarta: Tasrief Tarmizi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017
