Jakarta (ANTARA News) - Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC) tengah mematangkan konsep upacara pembukaan dan penutupan pesta olahraga multi-cabang tertinggi tingkat Asia itu agar tidak kalah dari upacara pembukaan dan penutupan Olimpiade.

"Tim kami sedang terus bekerja, kira-kira Januari hingga Februari kami sudah punya konsep yang bagus. Upacara pembukaan dan penutupan Asian Games merupakan bagian penting dalam penyelenggaraan," kata Ketua INASGOC Erick Thohir setelah menemani Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dalam kunjungan di kompleks olahraga Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis.

Upacara pembukaan dan penutupan Asian Games ke-18, menurut Erick, tidak boleh kalah dari penyelenggaraan yang sama dalam SEA Games 2017 di Malaysia yang menghabiskan anggaran 25-35 juta dolar AS.

"Kami tidak ingin bermewah-mewah, tapi kami juga tidak ingin kalah dari Malaysia. Kalau Olimpiade itu menghabiskan anggaran sekitar 80-100 juta dolar AS," ujar Erick.

Namun, INASGOC akan mengupayakan penyelenggaraan upacara pembukaan dan penutupan Asian Games mampu menyamai penyelenggaraan upacara pembukaan dan penutupan Olimpiade. "Kami akan mencari angka tengah," kata Erick tentang kebutuhan anggaran dalam Asian Games.

Erick mengatakan akan ada penambahan anggaran bagi INASGOC yang bersumber dari APBN 2018 sekitar Rp1,78 triliun. "Mungkin ada tambahan lagi. Tapi, kami masih harus mencari sisa kekurangan anggaran dari sponsor," katanya.

INASGOC telah mendapatkan dukungan sponsor dari badan-badan usaha milik negara dengan nilai tunai Rp350 miliar dan nilai barang serta servis sebesar Rp150 miliar. "Sponsor asing angkanya mencapai 40 juta dolar AS," ujar Erick.

"Kami masih dalam proses penyerapan anggaran yang telah kami terima sebesar Rp2 triliun. Anggaran itu untuk kebutuhan teknologi informasi, penyiaran, serta kebutuhan pencatatan waktu pertandingan," kata Erick yang mengklaim sebagian besar anggaran telah dipakai untuk bidang infrastruktur.

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017